Berita Pali

Kondisi Jembatan Sungai Pabil Memperihatinkan, Jalan Alternatif PALI - Musi Rawas Terancam Putus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KONDISI JEMBATAN MEMPRIHATINKAN -- Potret Kendaraan melintasi dijembatan Sungai Pabil yang kondisinya memprihatinkan karena sering terendam banjir, Sabtu (15/3/2025). Tampak sejumlah warga membantu pengendara yang melintas.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Kondisi Jembatan Sungai Pabil, yang terletak di Dusun VI Tumpang Sari, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, semangkin memprihatinkan.

Jembatan sungai Pabil yang merupakan jembatan penghubung di jalan alternatif PALI- Musi Rawas telah lama mengalami penurunan permukaan jembatan atau amblas.

Dimana tampak pemurkaan jembatan ini, lebih rendah daripada permukaan jalan raya dan juga mengalami kerusakan pada pondasi membuat bibir jembatan berubah menjadi terjal akibat sering diterjang banjir setiap tahunnya.

Selamet (45) warga setempat mengatakan Akibat kondisi jembatan seperti ini, banyak kendaraan, terutama mobil dengan kabin rendah, kesulitan melintas.

Dikarenakan ketika banjir yang merendam jembatan ini surut, cor semen yang sebelumnya ditimbun oleh warga untuk memperlandai bibir jembatan atau sambungan jembatan dengan badan jalan telah tergerus oleh banjir.

"Kemarinkan, ketika banjirnya surut, cor semen yang sebelumnya ditimbun oleh warga untuk memperlandai bibir jembatan atau sambungan jembatan dengan badan jalan telah tergerus oleh banjir. Jadi dengan kondisi bibir jembatan semangkin terjal sehinggah, sulit dilalui oleh mobil berkardan rendah dan yangkut dijembatan, sehingga menyebakan antrean panjang kendaraan," kata Selamet, ditemui Sabtu (15/3/2025).

Bahkan beberapa kendaraan terpaksa harus putar balik, karena takut mobilnya juga tersangkut dijembatan.

Kendati demikian, walaupun kondisi jembatan sungai Pabil ini semakin memperihatinkan.

Namun saat ini, masih bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, walaupun harus hati-hati dalam melintasi jembatan ini.

"Hari ini tidak lagi macet panjang, karena bibir jembatan yang terjal ini sudah ditimbun lagi oleh warga secara swadaya, sehingga jembatannya masih bisa dilalui kendaraan, walaupun kondisinya sudah sangat memperihatinkan," ungkapnya.

Wahyudi salah satu pengendara melintas menyayangkan lambannya perbaikan jembatan ini.

Pemerintah daerah justru lebih mengutamakan pembangunan jembatan seloyan di Benakat Minyak lebih dulu, daripada membangun jembatan sungai Pabil di Semanggus.

Padahal menurutnya, banjir yang merendam jembatan sungai pabil ini sudah terjadi selama 3 tahun ini, dikarenakan posisi jembatan sudah amblas dan lebih rendah.

"Kenapa jembatan lain di jalan alternatif ini  bisa diperbaiki duluan, padahal yang lebih rusak justru di sini, mestinya jembatan ini yang diutamakan, karena sering terendam banjir, sementara jembatan lain kan tidak," kata Wahyudi.

Meskipun setiap tahun selalu terendam banjir, namun Wahyudi mengatakan jembatan ini sampai sekarang belum ada perbaikan yang dilakukan baik pemerintah provinsi maupun daerah.

"Selama ini warga secara swadaya yang beneri nya, kami berharap pemerintah dapat segara turun tangan, karena setiap harinya banyak kendaraan yang melintas di sini, termasuk kendaraan besar. Kalau dibiarkan, jembatan ini bisa ambruk dan jalan alternatif PALI - Musi Rawas terancam putus," tandasnya. (cr42)

Berita Terkini