TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengerjaan jalan layang di Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang dipastikan molor.
Awalnya direncanakan awal Maret 2025, namun faktanya pengerjaan jalan layang itu belum tahu kapan akan dimulai.
"Pembangunan jalan di Gandus akan molor dari rencana awal (Maret)," kata Kepala Bidang Jalan PUBM Provinsi Sumsel Adrifan saat dikonfirmasi, Senin (10/3/2025).
Menurutnya, saat ini masih proses lelang, untuk itu masih menunggu terkait lelang dari Pokja ULP.
Kemudian baru nantinya bisa ditentukan kepastiannya.
Baca juga: Jalan Macan Lindungan Palembang Macet Parah, Dampak Jalan Lettu Karim Kadir Gandus Putus
Sedangkan untuk HPS, gambar dan lain-lain sudah ready dan dalam proses pengajuan tender.
KPA dan PPTK menunggu tender yang akan dikerjakan oleh Pokja ULP atau feedback dalam rangka perbaikan dokumen jika diperlukan.
"Untuk itu saat ini kami masih terus berkoordinasi dan menunggu arahan dari pimpinan," katanya.
Menurut Adrifan, terkait lahan untuk pembebasan lahan dalam proses verifikasi keuangan dinas PUBM-TR Provinsi Sumsel, terhadap dokumen atas hak dan lain-lain.
Pada prinsipnya pemilik lahan mendukung dan bersedia, apabila pekerjaan konstruksi harus sudah dilaksanakan sambil menunggu proses pembayaran ganti kerugian pembebasan lahan.
Rusak Parah
Kondisi Jalan Jalan Lettu Karim Kadir, Kecamatan Gandus, Palembang semakin parah.
Dari pantauan, Sabtu (8/3/2025), jalan di sini makin menurun sehingga genangan air semakin dalam.
Tak hanya itu, lubang jalan juga semakin banyak sehingga sangat membahayakan para pengendara yang melintas.
Kondisi itu semakin diperparah dengan dengan adanya truk-truk besar bermuatan berat yang melintasi jalan ini, membuat kualitas jalan semakin menurun.
Pengendara motor dan sepeda, bahkan terpaksa harus mendorong kendaraannya karena jalan yang sulit dilewati.
Sedangkan bantuan sementara dari pemerintah berupa batu koral bukan menjadi solusi untuk pengendara, sebab batu koral tersebut membuat para pengendara motor khususnya sering kehilangan keseimbangan dan ini sangat membahayakan.
Batu koral ini juga menjadi penghambat bagi masyarakat yang ingin melintasi jalan ini dengan memaksakan kendaraannya, hingga membuat kendaraan mati di pertengahan jalan.
Ilham, salah satu pengendara yang memaksakan kendaraannya, hingga pertengahan jalan membuat motornya mati, mengungkapkan jika baru koral, menjadi penghambatnya dalam melintasi jalan Lettu Karim Kadir Gandus yang rusak ini.
"Gara gara baru koral itu tadi licin jadi sempet hilang keseimbangan jadi ngerem, motor saya mati pas dipertengahan jadi terpaksa saya harus pergi bekerja dengan keadaan sepatu basah," ungkap Ilham, Sabtu (8/3/2025).
Ilham juga mengungkapkan, jika Jalan Lettu Karim Kadir Gandus ini tidak segera diperbaiki, maka kondisinya akan semakin turun.
"Liat lah jalan ini, kalau tidak segera diperbaiki hancur jalan ini banyak truk-truk yang lewat disini," ungkapnya.
Sukri, ketua Rt 22 yang rumahnya tidak jauh dari jalan Lettu Karim Kadir yang ambles mengungkapkan, saat ini ia masih belum mendapatkan informasi kapan akan direnovasi.
"Belum ada informasi kapan perbaikannya, rencananya Maret tapi ini sudah Maret belum ada tanda tanda perbaikan," ungkap, Sukri Ketua Rt 22 saat dihubungi wartawan Sripoku.com, pada Sabtu (8/3/2025).
Sukri juga mengungkapkan jika ada kendala dan tidak bisa dibangun pada bulan Maret ini, diharapkan pemerintah memberikan solusi atas permasalahan ini.
Saat ini, masih banyak pengendara yang sulit melintas jalan tersebut, bahkan banyak kendaraan yang mati di tengah jalan sehingga harus didorong dan membuat sepatu untuk pergi bekerja menjadi basah.
"Kalau memng belum bisa ya, ditimbun lagi apa biar masyarakat enak untuk jalan," ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel