14. Kaki lelah di tanjakan
Hari petang tampak temaram
Jika engkau tiada memaafkan
Bagaimana hidup kan tentram?
15. Ke pasar Tambun naik kuda
Jalannya macet lewatnya emperan
Berhubung masuk bulan puasa
Mohon maaf atas segala kesalahan
16. Masak ikan pakai bumbu
Ikan dimakan pakai lalapan
Bula puasa sudah di ambang pintu
Khilaf dan salahku mohon dimaafkan
17. Makan nasi lauknya ikan
Makannya dekat tanaman ramban
Sedikit lagi Ramadhan
Pesan maaf kami sampaikan
18. Bulan yang berkah bulan ramadhan
Sahur pertama makan pepaya
Apabila ada kesalahan
Saya mohon maaf ya
19. Pagi-pagi buang sampah
Bawa minuman pakai nampan
Manusia memang tempatnya salah
Jadi maafkan segala kekhilafan
20. Ikan lele ikan patin
Dimasak sama pak Jamal
Mohon maaf lahir dan batin
Semoga diterima semua amal
21. Seiring terbenam mentari di akhir Syaban.
Tibalah kini bulan Ramadhan.
Pesan ini sebagai ganti jabat tangan.
Untuk mohonkan maaf atas kekhilafan.
22. Andai jemari tak sempat berjabat
Jika raga tak bisa bersua
ila Ada kata membekas luka
Semoga pintu maaf masih terbuka
23. Anak melayu mengail ikan
Perahu berlabuh ditengah lautan.
Sambil menunggu datangnya Ramadhan
Pesan maaf kami sampaikan.
24. Kecubung batu dari Kalimantan
Disanding elok degan berlian.
Berhubung besok sudah Ramadhan
Salah dan Khilaf mohon dimaafkan.
25. Kembang melati sungguhlah indah
Ditengah taman jadi hiasan.
Harum Ramadhan tercium sudah
Kalau ada salah mohon dima’afkan.
26. Senyum-senyum didepan kaca
Makan nasi pakai patin
Karena sebentar lagi bulan puasa
Mohon maaf lahir batin
27. Ada anak bermain bambu
Bambu di potong jadi delapan
Bulan Ramadhan di ambang pintu
Khilaf & salah mohon di maafkan
28. Bunga melati indah berseri
Menebar harum sepanjang musim
Pantun ini ditulis sebagai pengganti
Lambang dari silaturahim