Beberapa hotel yang mereka operasikan antara lain Diamond Hotel, Grand Orchid, @Hom, Holiday Inn Express di Yogyakarta dan Bali, serta Horison dan Solo Mansion.
Pada 2013, PT Sri Rejeki Isman Tbk, yang juga bergerak di sektor ini, terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Museum
Tumurun Private Museum adalah museum pribadi yang dikelola oleh keluarga Lukminto di Surakarta.
Museum ini memamerkan seni instalasi, seni kontemporer, lukisan, dan koleksi mobil antik.
Pendirian museum ini merupakan bentuk penghormatan kepada Lukminto, sang ayah, yang juga seorang kolektor seni.
Awalnya museum ini hanya diperuntukkan bagi keluarga, namun kini telah dibuka untuk umum dengan sistem berbayar.
5. Industri Kertas
Selain bisnis tekstil, keluarga Lukminto juga terlibat dalam industri kertas melalui PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT), yang memproduksi berbagai produk kertas, termasuk karton box, paper tube, dan paper cone.
6. Investasi dan Grosir
Keluarga Lukminto juga terlibat dalam investasi dan perdagangan grosir melalui perusahaan Golden Legacy Pte Ltd dan Golden Mountain Textile, Trading Pte Ltd yang beroperasi di Singapura.
Perusahaan-perusahaan ini berfokus pada investasi dan perdagangan barang grosir, memperluas portofolio bisnis mereka ke sektor internasional.
Seperti diketahui, PT Sri Rejeki Isman (Sritex Tbk) yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, resmi berhenti beroperasi pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Tak hanya pabrik Sritex di Sukoharjo, anak perusahaan Sritex Group juga terimbas kondisi pailit.
Akibatnya, karyawan PT Sritex dikenakan pemutusan hubungan kerja (PHK) per 26 Februari dan terakhir bekerja pada hari Jumat, 28 Februari 2025.