TRIBUNSUMSEL.COM --- Menurut hadits ada tiga golongan orang yang doanya insya Allah diijabah Allah atau dikabulkan Allah. Yaitu orang-orang yang berpuasa, orang-orang yang musafir dan orang-orang yang teraniaya.
Berikut haditsnya:
Rasulullah SAW bersabda
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ
مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Artinya:
Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya (HR Baihaqi).
Dalam riwayat hadits lainnya,
Dari Abu Hurairah RA,
Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dari dua hadits tersebut, terdapat kelompok orang yang doanya tidak tertolak, yaitu: pemimpin yang adil, orang yang musafif, orang yang terzalimi dan orang yang berpuasa hingga ia berbuka.
Dikutip dari laman kemenag.go.id faktor pengabulan doa disebabkan kebaikan yang melekat pada diri mereka, atau karena ketundukan kepada Allah ketika berdoa, salah satunya orang yang berpuasa.
Kalimat “orang yang berpuasa sampai ia berbuka” meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan. Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.
Ibadah “lapar” tersebut menghasilkan kolaborasi kuat antara nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat.
Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaklah memanfaatkan momen berpuasa untuk memperbanyak doa dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT dengan keyakinan terkabulnya doa. Kalimat “sampai ia berbuka” menunjukkan masa terkabulnya doa tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu, tetapi detik-detik waktu sepanjang berpuasa sejak terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan waktu mustajab.
Doa orang-orang yang berpuasa Ramadhan dapat menjadi upaya batin menghadapi tantangan hidup.
Allah yang menguji kualitas syukur dan sabar manusia dengan musibah, maka Dia pula yang mengangkatnya. Allah yang menguji manusia dengan rasa takut, maka Dia pula yang mengangkatnya.