Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata.
Saat ini, pelaku telah ditangkap penyidik Polres Metro Jakarta Timur.
Pelaku Kuras Harta Korban
Setelah membunuh korban pelaku mengurus harta korban.
"Memang sebagian harta korban berupa uang sudah diambil oleh terduga pelaku, ditransfer ke rekeningnya juga," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di tempat kejadian perkara (TKP), Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025).
Nicolas menjelaskan, terduga pelaku menggasak uang tunai Rp 10 juta dan kartu ATM milik korban.
Selanjutnya, ZA mentransfer uang sebesar Rp 40 juta dari rekening JS ke rekeningnya. Bukan hanya uang, ZA juga mengambil ponsel JS.
"Kebetulan HP korban masih dipegang oleh terduga pelaku, di situ terjadilah pengungkapan kasus ini dari HP korban yang masih dibawa oleh terduga pelaku. Dan juga ada transferan, jadi ATM-nya diambil dan ditransfer, diambil uangnya dari ATM," ungkap Nicolas.
Sementara, Nicolas menerangkan, ZA mengetahui pin ATM JS karena terduga pelaku sedianya merupakan orang kepercayaan korban.
"Akhirnya, dia ambil barang itu, dia cabut bawa uang Rp 10 juta, Rp 40 juta transfer," ucap Nicolas.
Korban Dilaporkan Hilang
JS (69) sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025). Keluarga korban yang panik melaporkan kehilangan tersebut ke Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur pada Minggu, 23 Februari 2025.
Hal ini diungkap kuasa hukum keluarga korban, Enjel.
"Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV (dari proyek) LRT kan jelas keliatan," kata Enjel, kuasa hukum keluarga, di tempat kejadian perkara, Rabu (25/2/2025).
JS dilaporkan pergi ke tokonya untuk mengecek progres renovasi pada hari kejadian.