TRIBUNSUMSEL.COM - Di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pegawai bank keliling wanita, Sri Pujianti (22) harus meregang nyawa di tangan nasabahnya, Sunardi (43).
Mencekik leher korban dengan menggunakan jilbab yang dikenakan korban dan menariknya ke dalam rumah, sang Pelaku, Sunardi (43).
Atas dasar kesal lantaran ditagih utang sebesar Rp3 juta, aksi tersebut nekat dilakukan Sunardi.
Baca juga: Selain Bunuh Pegawai Bank Keliling di Bekasi, Sunardi Juga Buang Jasad Istri di Septic Tank Rumah
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengungkapkan bahwa pelaku memiliki tagihan cicilan Koperasi Pantura.
Saat itu, korban hendak menagih cicilan pelaku yang sudah tak dibayar selama satu bulan terakhir pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.
"Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir," ujar Onkoseno.
"Jumlah utangnya Rp 3 juta,” ucap Onkoseno.
Meskipun pelaku tidak dapat membayar cicilan, korban tetap menunggu dan meminta pelaku untuk memenuhi kewajibannya.
Kesal dengan situasi tersebut, pelaku tiba-tiba mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakai korban.
"Pelaku mencekik korban dari arah belakang menggunakan kerudung yang sedang dipakai oleh korban dan menarik korban ke dalam rumah pelaku," ujar Onkoseno.
Setelah korban tidak bergerak, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan menarik tubuh korban ke dalam rumahnya.
"Lalu pelaku membawa sepeda motor korban dan menitipkannya di penitipan sebelah RS Medirosa," ungkap Onkoseno.
Baca juga: Sosok Sunardi, Pembunuh Penagih Bank Keliling di Bekasi Gegara Kesal Ditagih Utang, Simpan Jasad
Setelah itu, pelaku kembali ke rumahnya untuk memindahkan tubuh korban yang sudah tidak bernyawa ke dalam kamar, menaruhnya di pinggir tembok dan menutupinya dengan springbed.
Sekitar pukul 18.00 WIB, teman-teman korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan Sri, namun pelaku mengeklaim tidak tahu dan menyatakan bahwa korban sudah pergi.
Sekitar pukul 24.00 WIB, orangtua korban bersama warga dan ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan hal yang sama.