TRIBUNSUMSEL.COM -- Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) tersangka pembunuh dan mutilasi Uswatun Khasanah di Ngawi, Jawa Timur (Jatim) terindikasi psikopat narsistik.
Hal tersebut disampaikan Polda Jawa Timur berdasarkan hasil tes psikologi yang sudah dilakukan
"Kami lakukan tes psikologi terhadap pelaku. Didapati hasil tes oleh tim psikologi forensik, masuk dalam golongan psikopat narsistik. Secara keilmuan nanti kami hadirkan psikolognya menjelaskan soal ini," kata Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, Senin (3/2/2025) melansir Tribunnews.com.
"Yang jelas, pada saat melakukan dia antisosial tidak punya perasaan iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan. Intinya kalau emosinya meledak ledak dan kurang iba," jelasnya.
Farman juga mengungkapkan bahwa kecenderungan psikologi Antok juga dapat tercermin pada temuan video CCTV yang menunjukkan pertemuan antara korban dan tersangka di sebuah restoran sebelum terjadi pembunuhan.
CCTV tersebut merupakan rekaman saat keduanya sedang makan malam di sebuah restoran kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kediri, beberapa jam, sebelum tersangka membunuh korban di sebuah kamar hotel di Kediri, Jatim pada MInggu (19/1/2025) malam.
"Pelaku melakukan dengan tenang, tanpa keraguan, tanpa rasa iba," ujar Farman.
Farman mengatakan bahwa hasil analisis dokter forensik yang meneliti kondisi potongan tubuh korban.
Rupanya, bentuk potongan tubuh korban yang dibuat oleh tersangka cenderung berbentuk sayatan kecil.
Temuan fakta tersebut memiliki kecocokan dengan alat potong yang dipakai tersangka memutilasi korban, yakni pisau dapur sepanjang 20 cm.
"Beberapa waktu lalu kami sudah meminta dokter forensik, memang potongan pada tubuh korban, sayatannya kecil-kecil dan diperkirakan memakai pisau kecil, sejenis dengan BB yang kami sita," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Antok tega membunuh pacarnya itu karena motif sakit hati terhadap korban.
Berdasarkan pengakuan Antok, ia sakit hati dengan kelakuan korban yang diduga berselingkuh dengan pria lain dan mengolok-olok anak-anak tersangka.
Kasus pembunuhan dan mutilasi ini terbongkar setelah ditemukannya jasad dalam sebuah koper di selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jatim, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00.
Meskipun jasad tidak utuh dengan kondisi tanpa kaki dan kepala, hanya dalam kurun waktu satu hari, polisi mampu mengidentifikasi korban dari sidik jarinya yang diketahui adalah Uswatun Khasanah.