Juga kata Acen, kue keranjang sering disusun bertumpuk, melambangkan harapan agar rezeki semakin melimpah.
"Secara keseluruhan, kue keranjang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari harapan, doa, dan nilai-nilai luhur dalam budaya Tionghoa," ungkap Acen yang sibuk menyusun kue keranjang.
Uniknya, kue keranjang ini tidak hanya diminati oleh masyarakat Tionghoa.
Banyak warga Palembang dari berbagai etnis juga menyukai kue tradisional ini.
Tekstur kenyal dan rasa manis gurih dari tepung ketan membuat kue keranjang menjadi camilan yang sangat digemari.
"Biasanya kue keranjang digoreng, tapi banyak juga yang menikmatinya langsung atau dijadikan bahan untuk membuat berbagai jenis kue lainnya," tambah Acen.
Dengan pengalamannya selama 50 tahun, Acen telah menjadi bagian dari tradisi perayaan Imlek di Palembang.
Setiap tahun, lapaknya selalu ramai dikunjungi pembeli yang ingin merasakan kelezatan kue-kue yang dijualnya.
"Ya sesuai makna kue keranjang ini semoga saya beri terus kesempatan tiap tahun berjualan kue ini," harap Acen menutup wawancara.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel