TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Neni Herlina yang diduga mendadak dipecat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Seperti diketahui, puluhan pegawai Kemendikti Saintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Aksi unjuk rasa itu dilakukan untuk mengecam dugaan pemecatan pegawai bernama Neni Herlina.
Lantas siapakah sosok Neni Herlina ?
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Neni Herlina bertugas menangani semua rumah tangga Kemendikti Saintek.
Neni diduga dipecat sepihak karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas.
Baca juga: Daftar Harta Kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro Mendikti Saintek, Capai Rp46 Miliar
Neni Herlina menilai pemecatannya itu sangat tidak adil dan sepihak dan dilakukan dengan tidak manusiawi.
Neni mengatakan, permasalahannya dan Prof. Satryo bermula dari meja yang harus ia letakkan di ruang kerja Prof. Satryo yang ternyata dianggap tidak sesuai oleh istri Prof. Satryo.
"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu," kata Neni, dikutip Kompas.com
"Saya emang enggak tahu apa-apa, cuma besoknya dipanggil gitu aja dipanggil langsung dimarahi," ucap dia.
Neni juga merasa takut dan bingung bagaimana ia harus bersikap di kantor apakah harus bekerja ke kantor atau tidak.
"Enggak ada SK-nya juga cuman maksudnya sudah keterlaluan aja di depan anak magang, di depan staf-staf saya, gitu. Mempermalukan saya kan," pungkas Neni.
Baca juga: Sosok Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi
Penjelasan Sekjen Kemendiktisaintek
Sementara, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M Simatupang mengatakan pihaknya masih membuka ruang dialog ke pegawai yang dipecat.
"Kita apresiasi penyampaian aspirasi suara dari beberapa pegawai. Hal yang terjadi pada banyak pemekaran organisasi, penataaan organisasi, dan dinamika interaksi," ucap Togar saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).