TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi Serma Rendi personel Subdenpom Persiapan Belitung yang ditembak desertir TNI AD Sertu Hendri telah menjalani operasi pengakatan peluru.
Diketahui, Serma Rendi mengalami luka tembak yang bersarang di pinggang sebelah kiri.
Kini peluru yang bersarang di dekat ulu hati Serma Rendi berhasil diangkat oleh tim medis dalam waktu singkat.
Operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di area sekitar ulu hati Serma Rendi dimulai sekitar pukul 11.00 WIB.
Meski begitu, operasi bedah pengangkatan proyektil berlangsung cepat hanya sekitar 15 menit.
"Memang sebelumnya persiapan anastesi, lalu disinari C Arm untuk memastikan letak peluru tidak bergeser dan memastikan sayatan operasi tepat," kata Direktur RSUD Marsidi Judono dr Ratih Utami Lestari.
Ia memastikan saat ini pasien dalam kondisi stabil dan menjalani perawatan.
Kemungkinan besok hari, Kamis (16/1/2025), Serma Rendi sudah bisa dipulangkan.
Diberitakan sebelumnya, seorang personel Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi harus menjalani perawatan intensif setelah menjadi korban penembakan oleh disertir TNI AD Sertu Hendri pada Senin (13/1/2024) dini hari.
Baca juga: 7 Fakta Desertir TNI AD Sertu Hendri Penembak Serma Rendi, Terlibat Perampokan dan Penipuan
Insiden tersebut terjadi setelah pelaku yang berstatus DPO menyerang dan menyandera korban dalam upaya melarikan diri.
Saat ini, desertir Sertu Hendri masih berstatus DPO setelah lolos dari upaya penyergapan tim gabungan di rumah yang berada di Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kronologi Penembakan
Adapun kasus tersebut berawal dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang menjerat Sertu Hendri.
Ketika itu, petugas menerima laporan dari istri pelaku terkait ancaman dan kekerasan pada Minggu (12/1/2025) malam.
Petugas yang bergerak ke lokasi mengetahui bahwa pelaku berada di dalam rumah.
Namun, lampu rumah tiba-tiba dimatikan.
Hendri yang menggunakan senjata api tiba-tiba keluar dan langsung menyandera Serma Rendi, lalu pergi menggunakan mobil.
"Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang," kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama saat dihubungi Kompas.com, pada Senin (13/1/2025) malam.
Kini Hendri dalam pengejaran dan diperkirakan masih berada di Belitung, bersembunyi di kawasan hutan Sijuk.
Adapun Hendri dipecat karena desersi dan melakukan sejumlah kasus kriminal.
Lolos dari Penangkapan Polisi
Sertu Hendri, seorang desertir TNI AD yang telah dipecat dari dinas militer, lolos dari penangkapan pasukan TNI dan Brimob.
Sertu Hendri, saat itu diyakini berada di sebuah rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (14/1/2025) pagi.
Keberadaanya dibocorkan Evi Yolanda (41) kakak ipar Sertu Hendri.
Saat pengepungan itu, beberapa kali suara tembakan terdengar memecah keheningan, menambah kepanikan di tengah warga sekitar.
“Tembakan itu terdengar sejak pagi,” ujar seorang warga yang menyaksikan peristiwa dari kejauhan.
Penyergapan ini berlangsung di bawah pengamanan ketat.
Aparat meminta warga sekitar agar menjauh demi keselamatan mereka.
Sejumlah ruas jalan pun ditutup sementara, menciptakan suasana yang semakin mencekam.
Di tengah situasi tersebut, personel bersenjata lengkap tampak berjaga di setiap sudut, memastikan tidak ada celah bagi Sertu Hendri melarikan diri.
Sertu Hendri, yang sebelumnya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena pelanggaran berat, diduga melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Ia diketahui terlibat dalam insiden penembakan terhadap anggota Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, yang menjadi puncak pelariannya.
“Saat itu, Hendri melawan ketika akan diamankan, dan terjadilah insiden penembakan,” ungkap salah satu petugas di lokasi.
Sejak pagi, suasana di sekitar lokasi pengepungan dipenuhi dengan ketegangan.
Warga yang penasaran memilih mengamati dari jarak aman, sementara tim aparat keamanan terus berjaga dan berusaha membujuk Hendri untuk menyerahkan diri.
Penyergapan ini menandai babak baru dalam upaya aparat menangkap Hendri, yang telah menjadi buronan sejak 2024.
Penutupan jalan dan kehadiran aparat bersenjata menambah suasana dramatis di kawasan tersebut.
“Kami hanya berharap semuanya segera berakhir tanpa ada korban lebih lanjut,” ujar salah satu warga yang diminta meninggalkan area tersebut.
Pengepungan ini diharapkan menjadi akhir dari pelarian panjang Sertu Hendri.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Peluru di Tubuh Serma Rendi Berhasil Diangkat, Korban Penembakan Sertu Hendri dalam Kondisi Stabil