TRIBUNSUMSEL.COM- Duka mendalam masih menyelimuti keluarga Untung Subagyo, sopir bus pariwisata PO Tirto Agung yang meninggal dalam kecelakaan di ruas tol Pandaan-Malang Km 77+200 A.
Untung Subagyo tewas saat mengangkut para pelajar SMP IT Darul Quran Mulia saat mengunjungi Kampung Inggris, Kediri, Jawa Timur pada Senin (23/12/2024) sore.
Kerabat dekat almarhum bernama Sulistyono (52), mengaku menerima kabar duka menjelang Subuh. Jenazah almarhum tiba di Magetan sekira pukul 05.30 WIB.
Baca juga: Sosok Untung Subagyo, Sopir Bus Tewas Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Seminggu Baru Nikahkan Anak
Isak tangis mewarnai iring iringan pelayat, saat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Jenazah Untung Subagyo dimakamkan keluarga di pemakaman umum di desa setempat.
Suasana rumah duka banyak didatangi pelayat yang berasal dari tetangga, kerabat dekat, kolega, dan keluarga almarhum untuk menyampaikan belasungkawa, Selasa (24/12/2024) sekira pukul 09.00 WIB.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai sosok yang menyenangkan.
Almarhum di mata keluarga dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan menyenangkan,” ucap Sulistyono.
Menurutnya, korban sudah 20 tahun bekerja sebagai pengemudi bus.
Dari menjalani profesi tersebut korban bisa menguliahkan salah satu anaknya ke perguruan tinggi swasta.
Kepada Tribun Magetan, keluarga almarhum menunjukkan pigura yang memajang foto almarhum Untung Subagyo mengenakan batik di acara wisuda putrinya.
“Anaknya dua orang. Satunya laki laki masih SMK dan satunya baru lulus kuliah," kata Sulistyono.
"Dari pihak keluarga tidak ada firasat (sebelum kejadian kecelakaan). Almarhum pamit mengantar siswa dari Bogor hendak Wisata ke Gunung Bromo,” tuturnya.
Baca juga: Pilu Calon Istri Kernet Bus Tewas Kecelakaan di Tol Malang Pingsan Berkali-kali, 2 Minggu Lagi Nikah
Menurutnya, almarhum jarang pulang ke rumah, ketika memasuki waktu liburan akhir tahun, maupun jadwal wisata selama tanggal merah.
“Pulangnya ketika sepi tidak ada panggilan mengantar penumpang,” tandasnya.
Keluarga terakhir bertemu dengan Untung Subagyo saat ia menikahkan putri kandungnya yang bernama Kharisma 10 hari sebelum insiden kecelakaan tersebut.
Pernikahan putrinya itu terjadi di kediaman Untung Subagyo di Dusun Blimbing, Desa Bangunasri, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.
Nahas, Sopir bus berusia 46 tahun tersebut meninggal dunia akibat kecelakaan tabrakan bus yang dikemudikannya dengan truk tronton wingbox pengangkut pakan ternak yang berjalan mundur karena tidak kuat menanjak di Kilometer 77+200 A ruas Tol Pandaan-Malang, Senin (23/12/2024) pukul 15.40 WIB.
Untung Subagyo mengemudikan unit bus PO Tirto Agung berplat nomor S 7607 UW.
Bus yang dikemudikannya mengangkut 47 orang rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia Bogor usai mengantar mereka liburan ke Gunung Bromo dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Kampung Inggris di Pare, Kediri.
Bus yang Untung Subagyo kemudikan rusak parah pada bagian depan dan samping karena menghantam dengan keras truk angkutan barang tersebut.
Dalam kecelakaan itu, ada empat korban meninggal dunia.
Mereka adalah sopir bus, kernet, pendamping dari Kampung Inggris, dan pendamping atau guru dari SMP IT Darul Quran.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengatakan empat korban tewas dalam kecelakaan bus rombongan pelajar Bogor itu karena gegar otak.
“Penyebab tewas, menurut informasi dari dokter, adalah gegar otak,” kata Putu dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Ini daftar korban meninggal :
- Sopir bus Untung Subagyo
- Kernet bus Ahmad Bahrur Rozi
- Tutor Visioner Kampung Inggris Kediri, Tri Subangkit Muliana
- Guru SMP IT Darul Quran Bogor Iyan Maryana
Tri Subangkit Muliana merupakan guru pendamping yang berasal dari Indramayu.
Ia kini tinggal di Kediri, Jawa Timur dan menjadi pengajar di Kampung Inggris.
Baca juga: Sosok SW, Sopir Truk Pengangkut Pakan Ternak Tabrak Bus Rombongan Siswa SMP di Tol Malang
Kronologi
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur mengonfirmasi bahwa kecelakaan di ruas tol Malang-Pandaan KM 77 mengakibatkan empat orang tewas.
Kombes Pol Komarudin, Dirlantas Polda Jawa Timur menjelaskan, total korban mencapai 49 orang.
Komarudin menjelaskan, kecelakaan terjadi akibat truk tronton yang melaju dari arah Surabaya menuju Singosari, Kabupaten Malang, mengalami overheat dan tidak kuat menanjak.
Pengemudi truk kemudian menepikan kendaraan di KM 78 untuk mengganjal roda.
"Pengemudi sempat mengganjal roda kanan. Namun, saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara," jelasnya.
Truk tersebut melaju mundur sejauh kurang lebih 700-800 meter, yang menyebabkan kecelakaan saat bus Tirto Agung melaju dari arah belakang.
Dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan, terlihat beberapa kendaraan berhasil menghindari truk, tetapi bus tersebut tidak dapat menghindar dan tertabrak di jalan menikung.
"Kami masih mendalami penyebab kecelakaan ini, termasuk kondisi truk dan fakta-fakta lain yang perlu kami telusuri lebih lanjut," tambahnya.
Komarudin juga mengungkapkan bahwa sopir truk dalam kondisi fit, dan truk tersebut mengangkut 1120 pack plastik berisi makanan ternak, masing-masing seberat 10 kilogram, dengan total muatan mencapai 11.200 kilogram.
"Kami akan mendalami terkait kelayakan KIR truk tersebut. Nanti, kami akan melakukan olah TKP untuk mengetahui secara pasti terkait kecelakaan dengan metode Traffic Accident Analysis," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan terkait kronologi kecelakaan melibatkan bus pembawa pelajar SMP IT Darul Quran Mulia Putri dengan truk di Tol Pandaan Malang, Senin (23/12/2024).
Adapun AKBP Putu Kholis Aryana menyebut penyebab kecelakaan diduga lantaran truk tak kuat menanjak di jalur KM 77.
Hal tersebut membuat bus tersebut menghantam bus yang mengangkut para siswa hingga terguling dan menutup ruas jalan.
"Ada kendaraan truk yang tidak kuat nanjak di KM 77 tabrakan dengan bus yang melaju dari arah Surabaya ke Malang, kemudian truk ini selain tidak kuat nanjak juga bahwa posisioning dari parkir sementara di jalannya ini perlu kita selidiki lebih dalam karena posisi truk terparkir di bahu jalan," ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, dilansir dari tvOneNews.
"Kemudian truk ini mundur tidak terkendali, sehingga menyebabkan kendaraan di belakangnya yang memang kondisi KM 77 ini menanjak jauh dan menikung, sehingga mengagetkan sopir bus Tirto Agung yang ada di belakang.
Kholis menuturkan masih mendalami dugaan awal penyebab kecelakaan adalah kelalaian pengemudi truk.
"Ini masih didalami, karena diduga penyebab awal kelalaian yang disebabkan oleh pengemudi truk yang tidak melakukan penanganan kendaraan yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan," ujarnya.
Saat ini, proses evakuasi korban masih dilakukan di lokasi kejadian, dengan para siswa yang berada di dalam bus berusaha menyelamatkan diri.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com