TRIBUNSUMSEL.COM - Siapa Pit Hitam Natal? Sosoknya kerap muncul bersama Sinterklas dalam setiap tradisi Natal.
Pit Hitam atau Zwarte Piet adalah sesosok pria berkulit hitam dengan rambut kribo dan anting emas.
Bibirnya berwarna merah cerah sehingga tampak mencolok dengan keseluruhan penampilannya.
Penampakan Pit Hitam tidak terlihat menyenangkan dan ramah sebagaimana masyarakat menggambarkan tokoh Natal lainnya seperti Sinterklas, para elf, snowman, dan rusa kutub.
Tampilan menyeramkan ini selaras tugasnya, yakni menjatuhi hukuman bagi anak-anak nakal.
Mengenal Pit Hitam
Dikutip dari Al Jazeera (29/11/2019) dari Kompas.com, Pit Hitam merupakan sosok yang kerap dijumpai dalam tradisi menjelang Natal di Belanda.
Namun, ia diyakini datang dari Spanyol dengan naik kapal uap dan membawa karung berisi mainan.
Ketika karungnya kosong, Pit Hitam disebut bakal mengisinya dengan anak-anak nakal yang akan dibawa kembali ke Spanyol.
Salah satu guru sekolah asal Amsterdam, Belanda, Jan Schenkman pertama kali memperkenalkan karakter Pit Hitam (Zwarte Piet) dalam buku bergambar, Sint Nikolaas en zijn Knecht (1850).
Nama Zwarte Piet kemudian muncul di media cetak untuk pertama kalinya pada 1891 dalam buku anak-anak berjudul Het feest van Sint-Nicolaas atau Pesta Saint Nicholas.
Pada era tersebut, Belanda masih terlibat erat dalam perdagangan budak hingga menghapusnya pada 1863.
Sejarawan Lise Koning telah menulis tentang hubungan antara Zwarte Piet dan pertunjukan penyanyi berwajah hitam yang diciptakan di Amerika pada 1800-an.
Dalam versi lain, ada yang menghubungkan Pit Hitam dengan narasi tradisional dari abad pertengahan. Mereka percaya, kedatangan Santo Nikolas sering kali dipasangkan dengan pembantu gelap yang mewakili iblis atau karakter jahat.
Pit Hitam Kontroversial
Walaupun masih kerap dijumpai di beberapa negara, Pit Hitam dianggap sebagai sosok yang kontroversial.
Ia digambarkan dengan ciri rasial, yaitu wajah hitam, rambut keriting, bibir merah, dan sering memakai anting emas.
Dilansir dari Britannica, saat berbicara, para aktor cenderung menggunakan aksen Suriname, negara bekas koloni Belanda di Amerika Selatan dengan populasi kulit hitam yang cukup besar.
Penggambaran rasial tentang Pit Hitam telah menjadi subyek kritik dan protes publik dari kelompok aktivis setidaknya sejak tahun 1980-an.
Pada abad ke-20, kampanye seperti Kick Out Zwarte Piet dan Zwarte Piet Is Racisme telah mengadvokasi untuk mengakhiri tradisi Pit Hitam.
Pelopor gerakan Kick Out Zwarte Piet, Mitchell Esajas mengatakan, orang Belanda cenderung berpendapat bahwa Pit Hitam adalah budaya Belanda.
Namun, Pit Hitam dianggap bagian dari tradisi internasional dengan stereotip rasial yang sangat kental.
Pada 2015, sekolah dasar Belanda mulai melarang penggambaran wajah hitam Zwarte Piet. Pada 2017 kota Rotterdam juga melarang kostum wajah hitam selama parade tahunan.
Beberapa orang “menyusun” ulang karakter tersebut dan memanggilnya sebagai Pit saja, tanpa ada kata hitam.
===
Demikian ulasan Siapa Pit Hitam Natal? Sosoknya Muncul Bersama Sinterklas Dalam Tradisi Natal.
Baca juga: 23 Pantun Ucapan Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Natal Datang Hari Kemenang pun Tiba
Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com