Berbakti kepada orang tua merupakan bentuk jihad yang mulia. Apalagi di usia senja mereka, tentu dibutuhkan kesabaran, perjuangan, pengertian, dan pengorbanan lebih untuk menjaga dan merawatnya.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
جَاءَ رَجُلٌ إلى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، فَقالَ: مَن أَحَقُّ النَّاسِ بحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قالَ: أُمُّكَ قالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: ثُمَّ أُمُّكَ قالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: ثُمَّ أُمُّكَ قالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قالَ: ثُمَّ أَبُوكَ. وفي حَديثِ قُتَيْبَةَ: مَن أَحَقُّ بحُسْنِ صَحَابَتي وَلَمْ يَذْكُرِ النَّاسَ
Artinya:
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia berkata; ‘Siapakah orang yang paling berhak dengan perlakuan yang baik dariku?’ Beliau menjawab; ‘Ibumu’. Laki-laki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab; ‘Ibumu’. Laki-laki itu bertanya lagi; ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab; ‘Ibumu’. Laki-laki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Beliau menjawab; ‘Ayahmu.’"
Ibnu Hajar al-Asqallani dalam kitab Fathul Bari, Jilid X, halaman 415, menjelaskan bahwa sahabat yang datang menemui Rasulullah itu bernama Muawiyah bin Haidah. Adapun hak seorang ibu tiga kali lipat dari hak seorang ayah.
Mengapa?
Hal ini dikarenakan kesulitan kehamilan, persalinan, dan menyusui yang hanya dialami oleh ibu. Ibu juga mengalami penderitaan selama masa-masa tersebut. Setelah itu, ibu bersama ayah akan berbagi peran dalam pengasuhan anak.
Sejatinya, hamil adalah masa yang berat bagi seorang ibu. Ibu harus mengandung anak selama sembilan bulan, dan selama itu pula ibu harus menjaga kesehatannya sekaligus kesehatan janinnya.
Ibu juga harus sering memeriksakan kandungannya ke dokter untuk memastikan bahwa janinnya tumbuh dengan baik. Selanjutnya, ketika akan melahirkan juga merupakan masa yang berat bagi seorang ibu. Ibu harus berjuang untuk mengeluarkan bayinya dari dalam rahim. Proses melahirkan bisa berlangsung lama dan menyakitkan. Di fase ini, nyawa seorang ibu sedang dipertaruhkan.
Ditambah lagi, tugas lain yang harus dilakukan oleh seorang ibu adalah menyusui anak yang baru dilahirkannya. Ibu harus menyusui anaknya selama dua tahun. Menyusui membutuhkan stamina dan waktu yang tidak sedikit.
Selain itu, ibu juga berperan penting dalam mengasuh anak. Ibulah yang pertama kali mengajari anak berjalan, berbicara, dan berbagai hal lainnya.
Ibu jugalah yang selalu ada untuk anak-anaknya, baik dalam suka maupun duka. Tak heran kemudian, bakti kepada ibu lebih besar dari bakti kepada ayah.
Bakti kepada ibu adalah bentuk penghargaan atas semua pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan oleh ibu kepada anaknya.
مقتضاه أن يكون للأم ثلاثة أمثال ما للأب من البر ، قال : وكان ذلك لصعوبة الحمل ثم الوضع ثم الرضاع ، فهذه تنفرد بها الأم وتشقى بها ، ثم تشارك الأب في التربية
Artinya: “Pada dasarnya, seorang anak harus berbakti kepada ibunya tiga kali lipat dari baktinya kepada ayahnya. Hal ini dikarenakan kesulitan yang dialami oleh ibu selama hamil, melahirkan, dan menyusui. Ketiga hal tersebut hanya dialami oleh ibu dan merupakan beban yang berat. Setelah itu, ibu dan ayah sama-sama berperan dalam mengasuh anak." (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari [Beirut; Dar Khotob al-Ilmiyah, 1971], Jilid X, halaman 415)