Pasutri Lansia di Lubuklinggau Sakit

Terungkap Awal Mula Pasutri Lansia di Lubuklinggau Hidup Terlantar, Berawal Anaknya Masuk Penjara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi lansia terlantar di Kota Lubuklinggau menuju rumah sakit.

Laporan wartawan TribunSumsel.com, Eko Hepronis 

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKINGGAU -- Kondisi Muya binti Taot dan suaminya Cik Dong bin Cik Ateh pasangan suami istri (pasutri) lansia di Kota Lubuklinggau Sumsel tinggal dalam kontrakan tidak layak huni sudah dirawat di rumah sakit.

Pasangan lansia berusia 65 tahun dan 64 tahun ini kini dirawat di rumah sakit Siti Aisyah setelah mendapat jaminan dari Pemkot Lubuklinggau.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Fahmi Zuhriansyah mengungkapkan awal mula pasutri lansia itu bisa hidup terlantar. 

Fahmi menceritakan selama ini pasutri ini ikut anaknya di Jogo Boyo setelah rumah mereka di Desa Muara Kati Kabupaten Musi Rawas hangus terbakar.

Kemudian oleh anaknya kedua orang tuanya itu dibawa ke Lubuklinggau tinggal bersama keluarga anaknya.

Baca juga: PILU Pasutri Lansia di Lubuklinggau Tak Berdaya dalam Kondisi Sakit, Diduga Ditelantarkan 5 Anaknya

Namun, dalam perjalanannya anaknya tersebut masuk penjara dan kedua pasutri tersebut terpaksa tinggal dengan menantunya.

"Menantunya yang sudah datang tadi ngaku bila mertuanya itu pergi dari rumah, mereka sudah berusaha mencari beberapa bulan terakhir tapi tidak ditemukan," ujarnya.

Kemudian untuk tindak lanjutnya, akan dipastikan apakah akan dikembalikan dengan menantunya atau mereka akan ikut anaknya yang lain.

"Kita upayakan mereka sembuh dulu, sembari nanti kita koordinasi dengan keluarganya," ungkapnya.

Kondisinya membaik

Selama ini, Muya dan Cikdong  mengandalkan belas kasihan dari masyarakat RT 01 Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubukinggau Utara II tempat mereka ngontrak sementara.

Kondisi kesehatan kedua pasangan suami istri ini sekarang perlahan-lahan sudah membaik setelah menjalani perawat di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubukinggau. 

Kabag TU sekaligus Humas Rumah Sakit Siti Aisyah Lubukinggau, Devy Riane Sari menyampaikan kedua pasangan suami istri tersebut masuk rumah sakit pukul 17.00 Wib.

"Kemaren langsung pemeriksaan dan hasilnya ada penyakit kronis perlu perawatan khusus," ungkapnya pada wartawan, Selasa (10/12/2024).

Devy menyampaikan sekarang keduanya  di rawat di ruang Al - Amin dan sudah dikunjungi oleh Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Dinas Sosial Provinsi Sumsel dan Kapolres.

"Sekarang dipasang infus dan oksigen, Alhamdulillah sudah kita tangani dulu," bebernya.

Sebelumnya, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Lubuklinggau, Fahmi Zuhriansyah menyampaikan kedua lansia tersebut kini sudah dibawa dan ditangani di rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau karena kondisinya sudah lemah.

"Walaupun tidak ada identitas kependudukan tetap dilakukan pertolongan pertama sampai diupayakan pulih," ungkap Fahmi pada Tribunsumsel.com, Senin (9/12/2024) malam.

Fahmi mengaku kini tengah berkoordinasi dengan dinas sosial Kabupaten Musi Rawas (Mura) untuk mencari identitas kependudukan dari kedua lansia tersebut.

"Sekarang tengah kita upayakan mencari identitasnya, karena keduanya ngaku identitas mereka hilang, kita tengah koordinasi dengan Dinsos Mura," ujarnya.

Kemudian untuk kelima anak-anaknya sudah diberitahu terutama yang di wilayah Bengko Curup Bengkulu, di Desa Durian Remuk Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Lampung.

"Mereka sudah kita kabari dan mereka akan datang melihat orang tuanya," ungkapnya.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini