TRIBUNSUMSEL.COM -- Lafadz Kullu Mauludin Yuladu Alal Fitrah adalah kutipan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
Latin:
Kullu mauludin yuladu alal fitrah
Artinya:
"Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Apa arti fitrah?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fitrah diartikan sebagai asli, bakat, dan pembawaan perasaan keagamaan.
Sementara fitrah yang berasal dari bahasa Arab, yaitu fa-tho-ro memiliki arti "membuka" atau "menguak".
Kata fitrah memiliki makna asal kejadian, keadaan yang suci, dan kembali ke asal.
Dalam ajaran Islam, fitrah adalah keadaan alami yang dimiliki manusia sejak lahir, yaitu naluri yang sesuai dengan Islam dan meyakini keberadaan Tuhan.
Maka kalimat kullu mauludin yuladu alal fitrah dapat dimaknai bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci dalam artian tidak memiliki dosa dan memiliki kesiapan mental untuk menerima kebaikan dan agama yang esa.
Berdasarkan penafsiran ini, sesungguhnya manusia ketika lahir diliputi oleh potensi kebaikan-kebaikan. Ia dalam keadaan baik dan berpihak pada kebaikan serta kesucian.
Ia memiliki hati suci dan tidak mau untuk dikotori. Inilah sesungguhnya potensi dasar yang dimiliki oleh manusia.
Sebagai contohnya yaitu anak-anak itu fitrahnya jujur, amanah, santun, dan tidak suka mencaci maki, tidak suka berbohong, tidak suka sifat-sifat yang tidak terpuji lainnya.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat Ar-Rum: 30,
“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah”.
(QS. Ar-Rum : 30 )
Dan sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah,
Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari Muslim)
Dari hadits kullu mauludin yuladu alal fitrah menjelaskan betapa besarnya pengaruh orang tua terhadap anaknya, bukan hanya dari fisiknya saja, namun dalam mendidik dan membesarkan seorang anak.
Jika diibaratkan dengan kertas, manusia terlahir seperti kertas putih, tanpa goresan tinta, tanpa cacat, dan bebas dari dosa. Meskipun orangtua yang melahirkannya mungkin telah berbuat dosa.
Kata fitrah juga tertulis dalam Alquran Surat Ar-Rum ayat 30 yang artinya, "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Rum:30).
Fitrah Manusia Berubah
Potensi kesucian yang dimiliki manusia seringkali terkikis oleh gangguan dan rongrongan terutama dari luar dirinya.
Karenanya manusia disuruh untuk belajar, mencari ilmu, agar terpelihara karekter fitrahnya yang sejatinya berakhlak mulia.
Kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat sosial lainnya turut memberikan andil terhadap pengikisan potensi kefitrahan. Oleh karena itu, orang yang fitrah sesungguhnya adalah orang yang mampu membentengi diri dari godaan-godaan yang tidak baik.
Sebagai khalifah, manusia adalah makhluk yang diberi kepercayaan oleh Allah Swt. untuk memakmurkan bumi dan alam semesta ini. Relasinya adalah manusia dengan sesama manusia dan dengan alam. Firman Allah menyatakan:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS al-Baqarah [2]: 30)
Maka tugas dari orang tua adalah mendidik anak dengan kebaikan. Sehingga kelak anak akan menjadi seorang yang baik.
Karena itu sejak awal orang tua, melahirkan seorang anak tidak hanya dengan memberikan modal secara fisik seperti asupan makanan maupun minuman yang dibutuhkan, tetapi juga memberikan kapada anaknya makanan spiritual rohani, batin, itu berupa keyakinan, keimanan, dan kemuliaan akhlak.
Itulah Kullu Mauludin Yuladu Alal Fitrah, Tafsir Kutipan Hadits Setiap Anak Dilahirkan dalam Fitrahnya . (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Asshobru Minal Iman Bimanzilati Rasu Minal Jasadi, Nasihat Sayyidina Ali Keutamaan Sabar
Baca juga: Kumpulan Dalil Tentang Wanita dan Istri Bekerja dalam Islam, Simak Syarat yang Perlu Diperhatikan
Baca juga: Arti dan Tulisan Arab Sholawat Sholallahu Robbuna Ala Nuril Mubin Ahmadal Mustafa Sayyidil Mursalin
Baca juga: Hadits yang Melarang Memakai Cincin di Jari Tengah dan Telunjuk, Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Baca juga: Mengenal dr Aisyah Dahlan, Dokter, Ustadzah, Motivator Keluarga, Sukses Bawa 5 Anak Jadi Dokter