TRIBUNSUMSEL.COM -- Surhaji pedagang es teh viral setelah jadi bahan olok-olokan Gus Miftah dalam sebuah acara dakwah di Magelang.
Dalam video singka tyang beredar, tampak Gus Miftah yang mengerjai Surhaji si penjual es teh saat menjajak dagangannya.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok," kata Gus Miftah
"Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.
Adapun Surhaji kalah itu hanya terdiam dan hanya membalas dengan memberikan senyuman.
Imbas video tersebut, publik ramai mengecam sosok Gus Miftah.
Tak hanya itu, publik ramai berempati dengan sosok bapak Suharji si pedagang es teh.
Dimana publik memberikan dukungan kepada Bapak Surhaji salah satu dengan menggalang donasi.
Salah satunya yakni akun instagram @sayaphati membuka donasi untuk membantu sosok bapak Surhaji.
"URGEN OPEN DONASI SINGKAT PLEASE JANGAN SKIP VIRALNYA BAPAK ES TEH YG MENJADI BAHAN GUYON KETIKA MENCARI NAFKAH MEMBUAT MIMIN NANCIS MIMIN SEMPAT VC SAMA BELIAU KALIAN BISA TONTON SAMPAI AKHIR TERNYATA BELIAU ITU LUARBIASA SEKALI CUMA DAPAT 10 RB DR JUAL ES TEH," tulis aku @sayap Hati.
Akun instagram @Sayaphati sempat melakukan komunikasi dengan Surhaji lewat video call.
Dalam pembicaraan tersebut terkuak bagaimana kisah hidup bapak Suharji.
Surhaji mengaku uang hasil jualan dikumpulkan untuk membiaya sekolah kedua anaknya.
Bahkan diceritakan pernah dalam satu hari hanya mendapatkan uang Rp 10 Ribu.
"Ya pernah satu hari satu malam cuma dapat Rp 10 Ribu," ucapnya.
Lebih Jauh, Suharji berujar sebelum berjualan es teh, dirinya sempat menjadi tukang kayu.
"Gara-gara cidera, ya beralih jadi jualan es teh," terangnya.'
Terakhir Surhaji mengucapkan terima kasih terkait donasi yang dilakukan untuk keluarganya.
"Semoga bapak makin banyak rezekinya," ujarnya.
Klarifikasi sahabat Gus Miftah
Gus Miftah dikecam gegara ucapannya pada pedagang es keliling, sahabat angkat bicara terkait hal tersebut.
Seperti diketahui, video ucapan Gus Miftah tersebut viral di media sosial.
Ucapan Gus Miftah tersebut memicu kritik dan kontroversi gegara candaannya dianggap sebagian netizen sebagai olok-olok.
Gus Yusuf Chudlori, sahabat Gus Miftah, angkat bicara soal tudingan tersebut.
Ia pribadi ada tepat di sebelah Gus Miftah ketika video tersebut diambil.
"Saat itu saya ada di samping beliau. Itu hanya guyonan biasa, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya," kata Gus Yusuf saat dihubungi awak media, Selasa (3/12/2024).
"Jangan langsung dihakimi tanpa melihat konteksnya secara utuh," jelasnya.
Ia menambahkan, Gus Miftah dikenal sering melarisi dagangan jamaah yang hadir di majelisnya.
"Beliau sering membantu pedagang kecil, bahkan dengan cara yang tidak terekam kamera. Jadi, harap bijak menilai," tambahnya.
Di tengah kritikan netizen beredar video Gus Miftah membantu seorang mahasiswi bernama Indah yang berjualan tahu aci untuk membiayai kuliah dan membantu keluarganya.
Saat tahu Indah membutuhkan biaya wisuda Rp 1,3 juta, Gus Miftah langsung memberikan bantuan.
"Kamu biaya wisuda berapa?" tanya Gus Miftah dikutip Tribunnews.com.
"Oke, sekarang kamu saya kasih satu juta untuk bayar UKT," lanjutnya
Gus Yusuf pun menegaskan, video yang beredar itu mencerminkan kepribadian asli Gus Miftah.
"Beliau bukan hanya ulama yang berdakwah, tetapi juga menerapkan nilai-nilai kebaikan. Cara bercanda beliau memang sering disalahpahami, tetapi niatnya selalu tulus," jelasnya.
Profil Gus Miftah
Gus Miftah diketahui memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman.
Selama ini Gus Miftah dikenal publik sebagai sosok ulama yang cukup terkenal di Indonesia.
Gus Miftah merupakan pria kelahiran Lampung pada 5 Agustus 1981.
Ulama yang dulu terkenal dengan rambut gondrong dan blangkonnya ini merupakan keturunan ke-9 pendiri Pesantren Tegalsari Ponorogo, Kyai Ageng Hasan Besari.
Mengikuti jejak sang ayah, Gus Miftah juga mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji yang terletak di Dusun Tundan, Dewa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY.
Sebelum menjadi seorang ulama, Gus Miftah sempat menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah.
Setelah lulus dari pondok pesantren, Gus Miftah melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah pada 1999.
Sayangnya, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya di UIN Sunan Kalijaga ini.
Namun Gus Miftah berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) pada 2023.
Saat kuliah, Gus Miftah diketahui aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Saat meraih gelar sarjana, Gus Miftah mendapat gelar summa cumlaude atau lulus dengan predikat kehormatan tertinggi.
Atas prestasinya itu, Gus Miftah pun mendapatkan Letter of Acceptance untuk melanjutkan kuliah S2 di Unissula.
Gus Miftah memiliki seorang istri yakni Ning Astuti, mereka menikah pada 2004 silam.
Kini, ia telah dikaruniai dua buah hati bernama Atqiya Maulana Habiburrohman dan Mufti Nabil Ulayya Mecca.
Karier Ulama
Pria 42 tahun ini mengawali karier sebagai pendakwah pada awal 2000-an, tepatnya saat ia masih berusia 21 tahun.
Sebagai pendakwah, Gus Miftah kerap berdakwah ke kaum marjinal.
Nama Gus Miftah mulai dikenal ketika videonya saat memberikan pengajian di sebuah klub malam di Bali viral.
Awal karier dakwah Gus Miftah bermula ketika ia melaksanakan salat di musala sekitar Sarkem, area lokalisasi di Yogyakarta.
Di tempat itu, Gus Miftah menggelar pengajian rutin dan diikuti oleh pekerja di sekitar area lokalisasi.
Ia juga kerap mengadakan kajian di klub malam hingga salon plus-plus.
Aksi Gus Miftah berdakwah ke kaum marjinal mendapat dukungan Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan, Jawa Tengah.
(*)