Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak

Kondisi 2 Siswa SMK yang Selamat Ditembak Bripka R, Alami Luka dan Trauma, Dikenal Siswa Berprestasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SMK Berinisial GRO Meninggal Dunia Diduga Jadi Korban Penembakan, Minggu Kemarin (24/11/2024)

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap kondisi dua siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah yang selamat usai ditembak Bripka R.

Diketahui, insiden tragis ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, di kawasan Perumahan Paramount, Ngaliyan, Semarang Barat.

Gamma Rizkynata pelajar berprestasi tersebut dituduh tawuran hingga ditembak polisi.

Wakil Kepala SMKN 4 Semarang Bidang Kesiswaan, Agus Riswantini mengatakan kondisi dua siswa yang selamat berinisial S masih di rumah sakit, sementara A alami trauma.

"Benar, tapi kejadiannya seperti apa tidak tahu. Saya ke rumah duka belum dapat info. Ada tiga siswa, satu meninggal dunia, dua selamat. Inisial S masih di rumah sakit, dan satunya A di rumah, belum bisa dikunjungi, masih trauma," ungkapnya, dikutip Kompas.com, Selasa (26/11/2024).

Ia menyebut GR dan dua temannya dikenal sebagai siswa berprestasi. 

Menurutnya, korban adalah anggota ekstrakurikuler paskibraka tersebut baru saja membawa pulang piala dari Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024 tingkat SMA/SMK se-Jawa Tengah pada Oktober lalu. 

"Anak-anak baik yang terpilih karena mereka ikut ekstra paskibra, itu anak-anak pilihan. Tidak ada indikasi terlibat tawuran. Yang kita tahu anak-anak baik. Tidak ada catatan kenakalan," kata dia. 

GR adalah anak yatim yang tinggal bersama sang nenek di Semarang setelah sang ibu meninggal beberapa tahun lalu. 

Baca juga: Sosok Bripka R, Oknum Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang hingga Tewas, Anggota Polres Semarang

Keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy (16), siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah mengaku kebingungan saat mengetahui korban tewas ditembak diduga polisi. (Youtube Wartakotalive)

Sementara ayah dari GR tinggal di Kabupaten Sragen.

Keluarga GR menerima kabar duka tersebut dari Polrestabes Semarang saat mereka bersiap mengikuti kegiatan pengajian pada Minggu (24/11/2024) pukul 12.30 WIB. 

Kerabat GR, Umi S mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk menjemput jasad korban di RSUP Kariadi Semarang. 

Baca juga: VIDEO Nasib Pilu Gamma Siswa Berprestasi Tewas Ditembak Polisi, Anak Piatu, Disangka Gangster

Ia mengonfirmasi bahwa GR meninggal akibat luka tembakan, namun belum mengetahui pelaku penembakan serta kronologinya. 

"Betul (karena luka tembak). Tahu-tahu meninggal, saya bingung sendiri. Dari Polrestabes beritanya, kurang jelas itu (kronologinya), tolong dibantu. Ini masih berduka," ujar Umi melalui sambungan telepon, Senin (25/11/2024). 

"Dari keluarga belum tahu pastinya seperti apa. (Jasad) dibawa ke rumah oleh keluarga, kita jemput dari Rumah Sakit Kariadi," sambungnya.

Kesakian Teman Korban 

Selain itu, teman Gamma, Akbar Deni menyebutkan sosok temannya yang baik dan tidak bersikap aneh.

"Dia (korban) orangnya baik tidak bersikap aneh-aneh," kata sahabat korban, Akbar Deni Saputra saat bertakziah ke rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, Senin (25/11/2024) malam.

Akbar Deni mengaku, korban sempat bermain ke rumahnya selepas pulang sekolah di daerah Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).

"Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia," ungkapnya. 

Pernyataan serupa dikemukakan oleh pihak sekolah. Mereka kaget ketika mendengar kematian korban dikaitkan dengan aktivitas gangster. Korban GRO sendiri menempuh pendidikan di SMK N 4 Semarang duduk di kelas 11 jurusan teknik mesin.

"Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi dihubungkan ke gangster kesimpulan kami ya tidak," terang Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B.

"Kalau tawuran kok bertiga, terus mereka dari organisasi baik. Apa mungkin tertembak salah sasaran. Katanya yang melakukan oknum polisi atau siapapun itu belum tahu," tambah dia.

Kesaksian Satpam

Pernyataan polisi kawasan perumahan menjadi tempat tawuran bertolak belakang dengan keterangan satpam di perumahan tersebut.

Satpam di perumahan membantah adanya tawuran di tempat tersebut.

"Tidak ada tawuran. Teman ku yang jaga malam memastikan itu juga tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan)," ungkap satpam.

Kronologi Kejadian

Sementara, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, peristiwa bermula dari tawuran antara dua geng remaja, yakni geng Tanggul Pojok dan geng Seroja. 

Gamma diduga merupakan anggota geng Tanggul Pojok, terkena tembakan di bagian pinggul.

Menurut Irwan, saat tawuran berlangsung, seorang anggota penyidik Polrestabes Semarang kebetulan melintas saat hendak pulang ke rumah.

Anggota polisi tersebut mencoba melerai bentrokan namun justru mendapatkan serangan.

"Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas," terang Irwan.

Kapolrestabes menyatakan bahwa anggota polisi yang terlibat penembakan telah diamankan oleh Pengamanan Internal (Paminal) Propam untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Anggota tersebut sudah diamankan. Perannya dalam insiden ini sedang diperiksa oleh Paminal," jelasnya.

Inilah sosok siswa SMKN 4 Semarang yang tewas diduga ditembak polisi, dikenal berprestasi. (Tribunjateng / Iwan Arifianto)

Korban sendiri sempat dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang.

Uniknya, pihak yang membawa korban ke rumah sakit ternyata adalah lawan tawurannya dan anggota polisi yang terlibat.

"Identitas korban baru diketahui sekitar pukul 10 pagi. Hal ini karena yang membawanya ke rumah sakit adalah lawan tawurannya," tambah Irwan.

Namun, klaim polisi soal lokasi tawuran di Perumahan Paramount dibantah oleh salah satu satpam di kawasan tersebut.

"Tidak ada tawuran di sini. Rekan saya yang bertugas malam juga memastikan tidak ada kejadian seperti itu. Kalau ada tawuran, kami pasti tahu dan melapor ke atasan," ujar satpam yang enggan disebutkan namanya.

Sementara, sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.

Sebelumnya, kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang, Satpam Sebut Tak Ada Tawuran di Lokasi Kejadian"

 

 

Berita Terkini