Pilgub Sumsel 2024

Amankan Pilkada 2024, Polda Sumsel Kerahkan 1.471 Personel Untuk BKO ke Setiap Polres

Penulis: Rachmad Kurniawan
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Sumsel, Andi Rian Ryacudu Djajadi saat menjadi narasumber podcast di Graha Tribun, Selasa (26/11/2024).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polda Sumsel memastikan jalannya Pilkada serentak sampai proses penghitungan suara tidak terganggu dengan berbagai potensi gangguan kamtibmas.

Salah satu langkah yang diambil untuk mengantisipasi gangguan adalah penebalan personel BKO (Bantuan Kendali Operasi) di setiap Polres.
 
Untuk diketahui Polda Sumsel mengerahkan 1.471 personel selama pengamanan Pilkada serentak.

Ribuan personel itu akan ditugaskan di Polres jajaran hingga ke TPS untuk mengawal proses Pilkada sampai penghitungan suara.

"Rata-rata kami back up Polres dengan mengirim pasukan dari Brimob 1 SSK per Polres dilengkapi Samapta, ada juga kekuatan Polda sendiri terdiri dari gabungan staff. Sudah saya sampaikan kepada setiap Kapolres, silahkan gunakan BKO pasukan Brimob ke arah mana yang dianggap rawan jangan sampai proses hitung dan rekapitulasi terganggu," ujar Kapolda Sumsel, Andi Rian Ryacudu Djajadi, saat menjadi narasumber podcast di Graha Tribun, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: KPU OKU Musnahkan 143 Surat Suara Rusak dan Lebih, Antisipasi Penyalahgunaan di Pilkada 2024

Baca juga: Sehari Jelang Pencoblosan, Polres OI Pastikan Distribusi Logistik Pilkada 2024 Berjalan Lancar

Bahkan menurutnya, ada daerah yang sudah melakukan pertambahan personel untuk memastikan tidak adanya gangguan pengaruh dari luar pelaksanaan Pilkada.

"Daerah yang sudah menunjukkan eskalasi malah sudah duluan melakukan penambahan personel," katanya.

Saat masa tenang ini pihaknya bersama Kodam II Sriwijaya akan melalukan patroli untuk memastikan tidak ada lagi paslon yang masih melakukan kegiatan mencari dukungan.

"Menjaga situasi masa tenang ini, tidak bisa hanya aparat, tentu butuh bantuan masyarakat juga. Sampai pada malam H-1 pencoblosan tadi juga sudah disepakati Pangdam II Sriwijaya, melakukan patroli dengan melibatkan komponen yang ada," tuturnya.

Kapolda mengingatkan netralitas bagi anggotanya agar mengesampingkan niat untuk mendukung paslon, terlebih anggota Polri pada dasarnya memang tidak memiliki hak pilih.

"Sudah sering saya ingatkan anggota untuk menjunjung tinggi netralitas. Sedikit banyaknya memiliki hubungan dengan paslon saya tegas meminta agar itu dikesampingkan dulu, kita utamakan kesatuan untuk saat ini," katanya.
 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini