Gunung Dempo Erupsi

68 Pendaki Lagi Muncak Saat Gunung Dempo Erupsi, Tetap Lanjut Naik, Kini Terancam Dipaksa Turun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR di Gunung Dempo Pagar Alam -- Ada 68 pendaki saat Gunung Dempo mengalami erupsi, Sabtu (23/11/2204). Pendaki tersebut terancam dipaksa turun.

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Sebanyak 68 pendaki sedang dalam perjalanan naik ke puncak saat Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumsel mengalami erupsi, Sabtu (23/11/2024) 

Dari informasi saat ini, ke-68 pendaki tersebut terancam dipaksa turun jika tetap belum turun meninggalkan Gunung Dempo hari ini, Minggu (24/11/2024). 

Ke 68 pendaki tersebut saat terjadi erupsi sedang berada di jalur pendakian dan belum tiba di pelataran Gunung Dempo. 

Saat mendapat informasi ada erupsi, para pendaki tersebut tetap melanjutkan pendakian.

"Kemarin ada 68 pendaki yang naik ke puncal Gunung Dempo saat erupsi tersebut. Kemudian pihak Brigade mengintruksikan untuk segera turun karena terjadi erupsi," ujar Ganjar Anggota Brigade.

Baca juga: Gunung Api Dempo Pagar Alam Erupsi, Masyarakat Diminta Tak Mendekat Dalam Radius 1-2 KM

Baca juga: Peristiwa Langka Ketubean Terjadi di Empat Lawang Pasca Erupsi Gunung Dempo, Banyak Ikan Mabuk

Saat terjadi erupsi posisi 68 pendaki tersebut masih berada di jalur pendakian hendak naik.

"Kabarnya terakhir mereka tetap akan melanjutkan pendakian. Namun karena salah satu diantara 68 pendaki tersebut petugas PVMBG maka rombongan tersebut diminta untuk turun," jelasnya.

Untuk 68 pendaki tersebut hari ini (Minggu 24/11/2024) akan turun.

Jika dalam waktu 1x24 jam belum turun maka akan dipaksa turun.

"Insya Allah pendaki yang ade di jalur dalam keadaan aman dan selamat," ungkapnya.

Berstatus Waspada

Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumsel berstatus level 2 (waspada) dengan kondisinya yang mengalami erupsi hari ini, Sabtu (23/11/2024). 

Untuk itu, masyarakat termasuk pengunjung maupun pendaki diimbau untuk tidak mendekat atau beraktivitas di sekitar kawah Marapi-Gunung Dempo dalam radius 1 km. 

Meski begitu, masyarakat di sekitar Gunung Dempo diimbau tidak panik menghadapi kondisi ini.

Berikut imbauan imbauan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI ke masyarakat terkait kondisi di sekitar Gunung Dempo:

1. Masyarakat, pendaki/pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam (berkemah) di pusat aktivitas kawah Marapi-Gunung Dempo dalam radius 1 km, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

2. Masyarakat sekitar Gunung Dempo diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Dempo melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website

https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id, dan https://geologi.esdm.go.id.

Baca juga: Cerita Warga Pagar Alam Tak Sadar Gunung Dempo Erupsi Hari ini, BPBD Telusuri Keberadaan Pendaki

3. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Dempo di Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatra Selatan atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Kondisi Gunung Dempo

Gunung api (G.) Dempo merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak
3.173 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Secara geografis, Gunung Dempo terletak pada posisi koordinat 4,03° LS, 103,13° BT dan secara administratif berada di Kab/Kota Lahat, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan. 

Sejarah erupsi Gunung Dempo tercatat sejak 1818 dan memiliki interval erupsi berkisar
antara 1 hingga 32 tahun.

Erupsi terakhir pada tahun 2024 terjadi pada tanggal 31 Mei 2024 yaitu berupa erupsi freatik dengan tinggi kolom abu setinggi ± 200 m di atas kawah aktif.

Tanggal 23 November 2024 pukul 13.38 WIB terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu
teramati ± 200 m di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 4 menit.

Pasca kejadian erupsi hingga pukul 15.00 WIB tidak terekam kegempaan maupun aktivitas yang signifikan. 

Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Dempo hingga periode 1–22 November 2024 adalah sebagai berikut:

Hasil pengamatan visual periode 1–22 November 2024 adalah gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 18–28°C.

Pengamatan kegempaan tanggal 1–22 November 2024 melalui jaringan seismik Gunung Dempo terdiri dari 15 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 5 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa.

Terasa skala II MMI, 11 kali gempa Tektonik Jauh, dan 20 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0,5–3 mm, dominan 1 mm.

Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1 km dari pusat erupsi.

Hujan abu tipis akibat erupsi dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini