TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tiga paslon Walikota dan Wakil Walikota Palembang yang bertarung di Pilkada Palembang, memiliki cara masing-masing dalam berkampanye untuk menyampaikan visi misi dan program kerjanya, ke masyarakat luas.
Pasangan nomor urut 1 Fitrianti Agustinda- Nandriani Octarina (Fitri- Nandri) dipastikan tidak akan menggelar kampanye akbar atau rapat umum untuk mengumpulkan massa, dan cenderung dengan kampanye dialogis langsung bertemu masyarakat.
Meskipun memiliki rencana kampanye akbar pada 23 November di Jakabaring, namun Fitri belum mengetahui secara pasti apakah akan memanfaatkan jadwal kampanye tersebut untuk mengumpulkan massa.
"Kita lihat saja nanti (kampanye akbar) dan tidak ada persiapan- persiapan khusus. Pokoknya, kita lebih banyak melakukan kegiatan- kegiatan seperti sosialisasi seperti ini, pendekatan ke masyarakat menyampaikan visi misi dan program ke masyarakat," kata Fitri.
Dijelaskan mantan Wakil Walikota Palembang ini, penyampaian program- program kerja secara langsung ke masyarakat sangat ditunggu masyarakat, untuk melihat sebelum menentukan pilihan pada 27 November mendatang.
"Karena masyarakat sangat menunggu apa visi misi dari paslon, terutama paslon nomor satu, kita melakukan pendekatan ke masyarakat dan menyampaikan program- program kerja kalau terpilih, " tandas ketua DPW partai NasDem Palembang ini.
Hal senada akan dilakukan pasangan calon nomor urut 2, Ratu Dewa- Prima Salam (RDPS) yang kemungkinan tidak melakukan kampanye akbar dan lebih dialogis.
Menurut salah satu partai pengusung RDPS di Pilkada Palembang yaitu partai Golkar RDPS akan lebih melakukan kampanye dialogis.
"Kemungkinan besar RDPS tidak akan melakukan kampanye akbar, karena lebih memilih kampanye dialogis yang langsung ketemu masyarakat, " papar
Sekretaris DPD Partai Golkar kota Palembang Rubi Indiarta.
Dijelaskan anggota DPRD Palembang ini, kampanye akbar saat ini dinilai tidak efektif dan biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kampanye akbar juga membutuhkan biaya besar.
"Selain tidak efektif, biaya yang dikeluarkan cukup besar, sehingga pertimbangan itu kampanye akbar ditiadakan, " tandasnya.
Baca juga: Punya Program Realistis, Sejumlah Milenial dan Gen Z Beri Dukung Fitir-Nandri di Pilkada Palembang
Baca juga: Lembaga PUTIN Keluarkan Survei Terbaru Pilkada Palembang, 2,90 Persen Pemilih Belum Tentukan Pilihan
Sedangkan pasangan nomor urut 3 Yudha Pratomo Mahyudin (YPM)- Baharuddin, akan melaksanakan kampanye akbar atau rapat umum terbuka pada 17 November mendatang di Pelayaran Benteng Kuto Besar (BKB) Palembang.
Menurut Yudha, dirinya dan Baharuddin akan menjadi pasangan pertama yang akan melaksanakan rapat umum terbuka, sesuai jadwal yang diberikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang.
"Rencana kampanye akbar 17 November, kita paling awal dibandingkan paslon lain karena memang lebih baguslah karena kita memiliki persiapan akhir cukup panjang, selama masa kampanye ini, " kata Yudha.
Diterbangkan ketua DPC partai Demokrat Palembang ini, untuk target massa sendiri sebanyak- banyaknya yang terdiri dari tim ataupun relawan Yudha-Bahar Bahar.
"Yang pasti untuk massa, kurang lebih massa dari relawan, tim, maupun simpatisan partai (Demokrat dan PKS), maupun keluarga Yudha- Bahar, InsyaAllah," paparnya.
Untuk juru kampanye (jurkam) akbar itu sendiri, Yudha berharap Ketua umum (Ketum) partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan petinggi lainnya bisa hadir, termasuk petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kampanye rapat umum nanti.
“Kita mengundang masing-masing Ketum (PD dan PKS), jadi kita mengundang Ketum Partai Demokrat AHY dan Presiden PKS (Pj Aher). Kalau kami juga dari partai Demokrat mengundang AHY, yang baru ditunjuk sebagai Menko Infrastruktur, tapi kita lihat nanti AHY bisa hadir atau tidak, karena di kementerian baru ini cukup sibuk beliau, " ujar Yudha.
Putra mantan Gubernur Sumsel Prof Dr Mahyuddin ini pun tak memungkiri, kalaupun AHY sibuk dengan tugas negaranya, ia berharap bisa jurkam-jurkam lain di tingkat nasional yang hadir nantinya.
Namun, ia pun tetap berharap AHY yang menjadi jurkam di kota Palembang, mengingat dengan kehadiran AHY akan jadi magnet tersendiri dan pasti ada pengaruhnya kedepan.
"Beliau (AHY) bisa saja sibuk, karena AHY saat ini membawahi sekitar 5 kementerian yang ada, dan ada beberapa hal karena nomenklatur ya baru, karena sebelumnya tidak ada Menko Infrastruktur ini, jadi berubah nama sehingga perlu penyesuaian. Namun kalau beliau berkenan, InsyaAllah bisa hadir di Palembang, " harapnya.
Dalam Pilkada Palembang 2024 ini, Yudha yang berpasangan dengan Baharuddin diusung partai Demokrat dan PKS.
Sementara 2 pasangan lainnya, yaitu paslon nomor 1 Fitrianti Agustinda- Nandriani Octarina diusung partai NasDem- PAN- PKB dan Perindo.
Terakhir paslon nomor urut 2, Ratu Dewa- Prima Salam diusung partai Gerindra- PDIP- Golkar dan 10 parpol non seat di DPRD Palembang.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com