TRIBUNSUMSEL.COM -- Sering dalam kajian Islam, seorang jemaah meminta bantuan ustadz menafsirkan mimpi.
Seperti di platform media sosial facebook Sahabat Hijaz. Penceramah dari Negeri Arab Syaikh Ali Al Muqhim (lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia) ditanya jemaah perihal mimpinya, dan beliau menafsirkannya.
Memiliki ahli menafsirkan mimpi, atau pun meminta bantuan seseorang ahli tafsir mimpi apakah diperbolehkan dalam Islam?
Mengutip nu.or.id, memiliki kemampuan untuk memahami arti dari mimpi termasuk salah satu bentuk keistimewaan.
Hal ini salah satunya dibuktikan dari pemberian keistimewaan mampu menafsirkan mimpi dari Allah kepada Nabi Yusuf yang dijelaskan dalam firman-Nya Surat Yusuf ayat 21:
وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya:
“Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti” (QS Yusuf:21)
Mempelajari ilmu tentang tafsir mimpi bukanlah hal yang terlarang. Bahkan oleh sebagian ulama ilmu ini dimasukkan dalam kategori ilmu syariat.
Salah satu yang berpandangan demikian adalah antropolog terkemuka Muslim, Ibnu Khaldun.
علم تعبير الرؤيا. هذا العلم من العلوم الشرعية وهو حادث في الملة عندما صارت العلوم صنائع، وكتب الناس فيها. وأما الرؤيا والتعبير لها، فقد كان موجوداً في السلف كما هو في الخلف
Artinya:
“Ilmu Tafsir Mimpi. Ilmu ini merupakan bagian dari ilmu syariat dan merupakan ilmu yang baru dalam agama tatkala ilmu-ilmu dijadikan sebuah pekerjaan dan manusia menuliskan tentang ilmu. Sedangkan mimpi dan tafsir mimpi sebenarnya telah wujud di zaman salaf (terdahulu) seperti halnya juga wujud di zaman khalaf (masa kini) (Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibnu Khaldun, hal. 288).
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi, Islam menganjurkan agar seseorang berusaha mencari makna atau tafsir dari mimpi yang dialami, sebab dalam sebuah mimpi terdapat pengetahuan tentang hal-hal gaib yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia.
Hal ini seperti dijelaskan dalam dua kitab hadits di bawah ini:
وفي الحديث الحث على علم الرؤيا والسؤال عنها وتأويلها