Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

Anak Rindu Rouf, Tunah Curhat Terkendala Biaya Untuk Bertemu Suami Hingga Ungkap Firasat Ini

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(kiri) Tunah(33). (kanan) Rouf, sopir truk picu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. Tunah getir memikirkan nasib kelima anaknya, tak menyangka tangisan anaknya dan detak jantungnya yang berdebar keras menjadi firasat kecelakaan suami

TRIBUNSUMSEL.COM -- Tunah istri dari Rouf sopir truk yang sebabkan kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Senin sore (11/11/2024) mengungkap firasat dirasakan sebelum kejadian.

"Firasat ada, jantung saya deg-degan terus pas kejadian. Anak yang kecil dan keempat nangis terus," ujar Tunah di rumahnya di Desa Seuar Jaya, Kecamatan Petir, Serang, Banten, Rabu (13/11/2024) melansir dari Kompas.com.

Tunah mengatakan, anak bungsunya menangis dan memanggil sebelum kejadian.

Ternyata, hal itu menjadi pertanda musibah yang menimpa ayahnya dalam kecelakaan beruntun yang menewaskan satu orang dan melukai 28 orang.

Apalagi, anak kelimanya yang masih balita sangat dekat dengan sang ayah.

Tunah (33) mengaku ingin segera bertemu dengan suaminya, namun terkendala biaya. berharap masalah yang dihadapi suaminya dapat segera teratasi. (KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

Kini, sang anak sangat merindukan ayahnya yang tengah menjalani pemeriksaan di Polres Purwakarta.

Tunah dan kelima anaknya mengaku ingin bertemu dengan Rouf untuk mengetahui kondisinya.

Akan tetapi, keinginan itu sulit terwujud karena keluarga terkendala biaya.

"Pengen ketemu, tapi kami keluarga tak punya biaya, suami kan tulang punggung keluarga," ungkapnya. 

Penjabat Kepala Desa Seuat Jaya, Edi b Adung, mengatakan akan membantu memfasilitasi keberangkatan keluarga ke Polres Purwakarta. 

"Saya berencana koordinasi dengan Polres Serang, biar mereka bisa ketemu. Akan saya ajak keluarganya, dan fasilitasi secepatnya," kata Edi.

Pengakuan Rouf

Rouf (44), sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang mengaku tidak dalam kondisi mengantuk saat mobilnya menabrak belasan kendaraan pada Senin (11/11/2024).

Ia pula memastikan dalam kondisi yang sehat.

"Istirahat cukup, tidak ngantuk," ucap Rouf kepada wartawan di Mapolres Purwakarta, Kamis (14/11/2024).

 Saat ditanya terkait fungsi pengereman, ia mengaku sudah menginjak pedal rem secara optimal.

"Tidak mungkin enggak ngerem, sudah direm," katanya.

Diketahui kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B (dari arah Bandung menuju Jakarta), tepatnya di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Kecelakaan itu melibatkan 17 kendaraan.

Selain itu, akibat kecelakaan tersebut, ada 30 orang yang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

Pihak kepolisian akan meningkatkan kasus kecelakaan beruntun itu dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Sebelum peningkatan status tersebut, pihak kepolisian kini tengah mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang akurat agar bisa dinaikan statusnya menjadi penyidikan.

Terbaru, sopir truk tronton B 9940 JIN bernama Rouf (44) yang diduga menjadi penyebab utama kecelakaan beruntun, menjalani pemeriksaan kesehatan di Klinik Bhayangkara Polres Purwakarta.

Dengan penjagaan ketat, Rouf diantar oleh dua petugas kepolisian dari Satlantas Polres Purwakarta ke Klinik Bhayangkara.

Adik Berharap Tak Dihukum Berat

Curhat Uju, adik Rouf, sopir truk penyebab kecelakaan di Tol Cipularang berharap sang adik tak dihukum berat.

Uju mengaku kaget saat mendapat kabar bahwa kakaknya terlibat kecelakaan beruntun, bahkan menjadi penyebab insiden yang menewaskan satu orang dan melukai 28 lainnya. 

Meski demikian, Uju meminta polisi segera menuntaskan kasus yang sedang dihadapi kakaknya. Uju pun memikirkan nasib anak-anak Rouf yang masih kecil jika dihukum berat.

"Jangan dihukum berat, kan ini musibah namanya. Kan enggak ada yang mau. Dia juga enggak mau kayak begini. Pengennya diringanin, cepat dibebasin. Adek saya kasihan, anak-anaknya masih kecil, nunggu dia pulang," ucap Uju  (41), adik Rouf, yang ditemui di kediamannya, Kamis (14/11/2024), dikutip dari Kompas.com

Selain anak-anaknya, para keponakan dan tetangga Rouf juga merasa kehilangan sosok paman yang selalu membagikan uang recehan untuk jajan ketika pulang. 

"Dia nih pulang, dari Jakarta misalnya. Ada duit recehan aja pasti dibagiin. Anaknya kan banyak. Dikasih juga ponakannya, walaupun ponakannya ada juga bapaknya. Dia mah mau aja ngasih," tambah Uju.

Uju juga mengkhawatirkan kondisi kakaknya dan ingin bertemu jika diberi kesempatan. 

"Kami mau banget ketemu, pengen dipeluk adek saya, mau lihat keadaan adek saya. Katanya enggak apa-apa, masa jatuh di tanah aja kita sakit, apalagi itu jatuh dari mobil. Pengen banget, kita pengen ketemu banget kalau diizinin sama polisi," terang Uju.

Sementara, warga Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten ini sempat mengajak anak pertamanya, yang berusia 16 tahun, untuk menjadi kernek. Ia ingin anaknya bekerja sambil menemaninya bekerja sebagai sopir truk. 

"Kakak saya juga udah mau ajak anaknya itu. Sama dia mau ngenekin, sama dia kan anaknya. Enggak ada yang pada sekolah,"kata Uju.

(*)

Berita Terkini