Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

Kondisi Anak 13 Tahun Tewas Akibat Kecelakaan di Tol Cipularang, Terjepit Kursi, Tangis Histeris 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akam (40), warga Desa Margasari, Kelurahan Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024) lihat korban tewas.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kesaksian Akam (40) warga Desa Margasari, Kelurahan Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat lihat korban tewas akibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 dari Bandung menuju Jakarta.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan dan 29 korban terjadi pada Senin (11/11/2024) 15.15 WIB. 

Adapun kondisi para korban kebanyak mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, ada beberapa orang yang mengalami patah tulang hingga luka robek di kepala.

Salah satu warga, Akam, mengaku dirinya tidak melihat detik-detik kecelakaan beruntun itu terjadi.

Namun, ia mengungkapkan, mendengar suara benturan keras ketika dirinya berada di rumah yang letaknya sekira 500 meter dari lokasi kejadian.

Menurut Akam, desa tempat dia tinggal bersebelahan dengan jalan Tol Cipularang KM 92. 

Suara tabrakan beruntun itu membuat hatinya terpanggil dan bergegas menuju ke lokasi kejadian.

"Kedengaran suara 'duar' gitu. Pas saya ke sini (lokasi) benar sudah banyak mobil tabrakan," ungkap Akam saat ditemui Tribunnews.com di lokasi kejadian, Senin (11/11/2024) malam.

Baca juga: Kesaksian Ainul Korban Kecelakaan di Tol Cipularang, Selamatkan Diri Lewat Jendela, Mobil Terjepit

Foto kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi, Jawa Barat, Senin (11/11/2024). (Video amatir)

Pria yang ditemui di bukit-bukit di sisi ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 arah Bandung tersebut tampak mengenakan jaket, kupluk, dan headlamp (senter untuk di kepala).

Baca juga: Nabraknya Kencang Banget Korban Selamat Ceritakan Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Km 92

Melanjutkan ceritanya, Akam mengatakan, sesampainya di lokasi kejadian kecelakaan beruntun, dia bergegas membantu mengevakuasi beberapa korban.

Akam menyaksikan sendiri para korban luka menepikan diri mereka ke sisi-sisi ruas jalan tol.

Ia menjelaskan, para korban saat itu panik dan histeris.

Suara tangisan pun terdengar.

Akam pun melihat langsung adanya korban tewas akibat terjepit.

"Ada satu orang meninggal, masih anak-anak," ucapnya.

Dijelaskan Akam, korban tewas anak-anak tersebut duduk di belakang kursi pengemudi yang ditempati ibunya.

Akam menduga, anak tersebut tewas akibat terjepit kursi pengemudi, di mana bagian belakang mobil jenis MPV tersebut ditabrak kendaraan lain.

Diketahui korban yang meninggal dunia bernama Salsabila.

Anak usia 13 tahun tersebut berstatus pelajar dan tinggal di Asrama Yonzikon 13 Rt 02/13, Desa Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Semetara pengemudi mobil yang ditumpangi Salsabila bernama Kartika Eka Putri tinggal di alamat yang sama.

Kartika Eka Putri masuk dalam daftar korban luka berat dalam kecelakaan tersebut.

Kondisi Korban

Sementara, Kadiv Layanan Medis RS Abdul Radjak Purwakarta, dr Eva Siti Haiva mengatakan total korban yang dirawat di rumah sakit sebanyak 29 korban. 

"Luka ringan itu luka lecet di bagian kaki dan tangan, robek di bibir. Pasien ada beberapa trauma keluhan lain selebihnya luka berat ada trauma di bagian leher dan patah tulang," ucapnya. Dikutip dari Tribunjabar.id

Dr eva menambahkan, pihaknya sedang melakukan evaluasi dan observasi para pasien di instalasi gawat darurat (IGD).

Mereka yang mengalami patah tulang akan dilakukan CT Scan dari kepala hingga kaki.

Kata Eva, para pasien belum ada yang pulang termasuk korban yang meninggal dunia. Sedangkan sopir truk turut mengalami luka berat di bagian wajah dan leher.

Mayoritas korban yang tertabrak berasal dari Bekasi dan sebagian dari Purwakarta. Pihaknya masih terus mendata alamat korban.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham mengatakan kendaraan truk mengalami rem blong karena bermuatan banyak. Truk menabrak kendaraan yang ada di depannya dan terjadi tabrakan beruntun.

"Rem blong karena bermuatan cukup banyak, cukup berat. Sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, kemudian terjadilah tabrakan beruntun dengan kendaraan lainnya," katanya.

Kepolisian juga melakukan upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan, yaitu mengeluarkan kendaraan melalui Exit Tol Cikamuning.

"Exit Tol Cikamuning kemudian nanti kendaraan akan melalui jalur arteri jalur biasa Purwakarta. Kemudian nanti bisa masuk kembali di pintu tol Sadang untuk kembali melalui jalur tol," katanya.

Penyebab Kecelakaan

Sementara, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham mengatakan, kecelakaan beruntun terjadi diduga lantaran truk yang kelebihan muatan mengalami rem blong.

Terlebih, saat kejadian itu terjadi, sekira pukul 15.15 WIB, hujan mengguyur hingga membuat jalanan menjadi licin.

Situasi itu membuat truk melaju tak terkendali hingga menabrak belasan kendaraan yang ada di depannya.

"Dugaan awal penyebab kecelakaan ada salah satu truk yang mengalami rem blong atau remnya tidak berfungsi secara benar."

"Karena truk tersebut membawa muatan yang berat. Sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, kemudian mengakibatkan tabrakan secara beruntun," dikutip dari TribunJakarta.com.

Kronologi kejadian

Detik-detik kecelakaan di Tol Cipularang sempat terekam oleh salah satu dashcam mobil dan beredar di media sosial. 

Berdasarkan rekaman yang tersebar, tampak truk melaju di lajur kanan Tol Cipularang. 

Kondisi jalan saat itu terlihat basah akibat hujan. 

Mobil yang merekam kejadian lalu meyalip truk dari lajur kiri, tetapi di depannya ada kendaraan yang berhenti karena jalanan macet. 

Dalam video, truk yang sebelumnya disusul tampak seperti gagal mengurangi kecepatan. 

Sopir langsung mengarahkan truk ke bahu jalan sisi kanan dan menabrak beberapa mobil di depan yang sedang berhenti.

Korlantas Polri akan melakukan olah TKP kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, pada Selasa(12/11/2024)  pagi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengecek langsung korban Laka beruntun  di RS Abdul Radzak Senin(11/11/2024) petang.

Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman atau rem blong.

"Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan 

Dengan kondisi seperti itu, Aan mengindikasikan  diduga pengemudi gagal melakukan pengereman. Hal ini juga bisa berakibat rem mengalami blong.

"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan  rem blong," ucapnya.

Meski demikian, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut. 

"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya.

"Tapi hasil penyelidikan sementara  Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," imbuhnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Warga Lihat Anak Kecil Tewas Terjepit Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92

Berita Terkini