Siswi SD Digunduli Guru di Cianjur

Akhir Kasus Siswi SD di Cianjur Digunduli Guru Gegara Banyak Kutu Sepakat Damai,Sang Guru Minta Maaf

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya damai kedua belah pihak yang ditempuh kaitan kasus murid sekolah dasar yang digunduli gurunya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sang guru meminta maaf.

TRIBUNSUMSEL.COM - Akhir kasus siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang digunduli oleh gurunya kini berakhir damai.

Siswi SD digunduli guru lantaran diduga banyak kutu.

Bahkan akibat kejadian tersebut, siswi SD itu menjadi murung dan enggan sekolah lagi.

Kini keluarga siswi dan guru akhirnya sepakat menyelesaikan masalah ini melalui musyawarah kekeluargaan. 

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin, menyatakan kesepakatan damai tercapai di aula kantor Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Cianjur, pada Kamis (7/11/2024) malam. 

"Kami dari dinas sangat mengapresiasi langkah damai ini. Dari awal, kami mendorong agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar Aripin kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (8/11/2024).

Aripin menegaskan, kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi tenaga pendidik dalam menangani siswa.

"Jika ada masalah terkait anak di sekolah, komunikasikan dulu dengan orangtua. Jangan ambil keputusan sepihak. Maksud baik, tapi tanpa komunikasi bisa salah paham,” ungkapnya. 

Baca juga: Kondisi Siswi SD di Cianjur Usai Digunduli Guru Tanpa Izin Orangtua, Menangis dan Murung 

Ia juga menekankan agar anak tersebut tetap melanjutkan sekolah.

“Jangan sampai kejadian ini membuat anak harus putus sekolah. Itu sangat tidak kami harapkan,” kata Aripin. 

Kondisi siswi SD di Cianjur, Jawa Barat yang digunduli guru, kini masih syok. (Ig@folkjawabarat_)

Permintaan Maaf Guru 

Sementara, dalam video yang diterima Kompas.com, guru bernama Tri menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga murid yang rambutnya dicukur. 

“Tindakan itu semata-mata demi kesehatan dan kebaikan anak tersebut, dan tidak ada maksud untuk mem-bully atau menghina anak atau keluarganya,” kata Tri dalam video itu.

Tri, yang mengajar di SD Negeri Babakan, membacakan permintaan maaf di hadapan keluarga korban, disaksikan oleh perangkat pemerintahan desa setempat. Mulyana, perwakilan keluarga murid, menyatakan bahwa keluarga telah memaafkan guru tersebut. 

"Saya dan keluarga sudah memaafkan atas apa yang dilakukan Ibu Tri,” ujarnya. 

Mulyana juga berterima kasih kepada Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, yang telah memfasilitasi musyawarah tersebut di aula desa.

Ia berharap, musyawarah dan perdamaian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Viral di Medsos

Sebelumnya, video siswi SD digunduli guru di Cianjur viral dimedia sosial, salah satu akun Instagram folkjawabarat_, Selasa (5/11/2024).

Dalam video tersebut memperlihatkan siswi SD murung dengan mata berair setelah menangis.

Ia menutupi kepalanya dengan kerudung putih.

Ternyata siswi SD itu baru menangis karena digunduli gurunya.

Terdengar perekam diduga keluarga korban syok mendapati kondisi anaknya digunduli dan menangis.

Keluarga korban itu mengungkap siswi SD itu menangis setelah pulang sekolah dengan kepala gundul.

Ia syok karena rambut anak perempuan tersebut digunduli tanpa izin orangtua.

"Astaghfirullahaladzim, ibu/bapak, ieu murangkalih teh carita na nembe uih sakola,”

"Uihna teh ceurik, saurna teh ku guruna digundulan sirahnya, dugikeun ka kieu, ieu teh murangkalih istri,” ujar perekam diduga orangtua siswi SD tersebut.

Lebih lanjut, keluarga korban itu mengungkap alasan guru menggunduli itu karena banyak kutu.

“Alasana digundulan teh saurna seeur kutu,” ungkapnya.

Meski begitu, keluarga siswi SD itu tak terima karena aksi guru tersebut tanpa izin orangtua siswi terkait.

Selain itu, perekam itu juga mempertanyakan solusi lain selain digunduli.

"cik atuh ibu guru/bapak guru nu kusimpkuring dipihormat, nya teu aya cara nu sanes? salain di gundulan kieu,” tambahnya.

Keluarga korban itu mengaku tak terima dan sakit hati ulah guru tersebut.

Kendati begitu, ia menyebut kondisi siswi SD itu kini menjadi murung dan enggan sekolah lagi.

Bahkan saat disarankan pindah sekolah pun, siswi SD itu menolaknya.

"Ieu abdi salaku wargina ngaras teu raos pisan ninggal murangkalih kieu,”

“Antumna ieu murangkalih jadi alim sakola deui” ujarnya.

Sebagai pihak keluarga, kini ia mempertanggung jawabkan perbuatan guru yang menggunduli siswi SD tersebut.

“kumaha tos kieu, aya tanggung waler na?”“Abdi mah ninggalina ge nyeuri hate, nyeri,” ungkap keluarga korban.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Siswi SD Dibotaki di Cianjur Berakhir Damai, Keluarga dan Guru Sepakat Berdamai

Berita Terkini