“Atau bisa memotong rambutnya lebih rapi, bukan dengan cara digunduli, kan itu juga murid perempuan,” ucapnya.
Lebih Jauh Aripin telah meminta guru yang membotaki siswi tersebut mendatangi rumah orangtua murid didampingi koordinator pendidikan serta kepala sekolah.
Aripin berharap kedua belah pihak dapat menemukan kesepakatan dan menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.
“Karenanya, usai menerima kiriman video itu dan setelah dikroscek, benar, saya langsung menginstruksikan kordik setempat, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang bersangkutan untuk mendatangi rumah orangtua wali murid tersebut,” kata Aripin.
Namun, apa pun hasil mediasi nanti, dinas pendidikan akan tetap memanggil pihak sekolah untuk memberikan laporan resmi dan tertulis terkait kejadian itu.
Kronologi
Kronologi guru di SDN Babakan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Cianjur botaki siswi berinisial A gegara banyak kutu yang viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, siswi SD berinsial A baru saja pulang sekolah dan menangis.
Ia menutupi kepalanya dengan kerudung putih.
Ternyata siswi SD itu menangis karena digunduli gurunya.
Terdengar perekam diduga keluarga korban syok mendapati kondisi anaknya digunduli dan menangis.
Keluarga korban itu mengungkap siswi SD itu menangis setelah pulang sekolah dengan kepala gundul.
Ia syok karena rambut siswi SD tersebut digunduli tanpa izin orangtua.
“Astaghfirullahaladzim, cobalah ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain, selain digunduli,"
"Saya selaku saudaranya merasa tidak menerima melihat anak dengan kondisi seperti ini, bagaimana pertanggungjawabanya,"