Kerangka Manusia di Tulung Selapan OKI

Sebulan Hilang,Warga Kaget Temukan Tulang Manusia Diduga Nenek Horma di Area Rawa Tulung Selapan OKI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video warga menemukan tulang manusia diduga nenek Horma di lahan kosong di Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Penemuan tulang manusia di area lahan rawa Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel menghebohkan warga sekitar. 

Diduga tulang tersebut adalah wanita lansia bernama Horma (72) yang dilaporkan hilang sejak  akhir September 2024 lalu.

Sebelumnya, pencarian terhadap nenek Horma terus dilakukan oleh keluarga. 

Video penemuan tulang durasi 30 detik tersebut beredar luas di media sosial dan terlihat beberapa orang warga datangi lokasi. 

Terlihat di lokasi penemuan mayat berada di area lahan lebak kosong yang dipenuhi oleh semak belukar.

"Setiap hari kami terus melakukan pencarian. Namun sudah 1 bulan lebih tidak kunjung juga ditemukan," Kata Yudi, cucu nenek Horma sewaktu dikonfirmasi pada Senin (4/11/2024) pagi.

Dikatakan Yudi, saat puluhan warga kembali melalukan pencarian di pinggiran lebak Desa Penyandingan terlihat ada beberapa helai pakaian dan tercium bau menyengat dari tumpukan rerumputan.

"Setelah ditemukan adanya tanda tanda celana, kain dan baju yang dikenakan saat nenek pergi dari rumah, keluarga menyakini itu adalah nenek kami Hotma," ujarnya.

Ditemukan kerangka tersebut, Yudi menyebut membuat keluarga yang berasal dari Desa Kayuara datangi Desa Penyandingan dengan berjalan kaki melewati lebak yang jaraknya sekitar 2 kilometer.

"Kami masih menunggu hasil olah TKP dan autopsi mengenai kerangka tulang yang ditemukan," tegasnya.

Sementara itu Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto mengatakan adanya penemuan jasad setelah dapat informasi dari masyarakat, Kepala SPKT Polsek dan anggota sudah ke lokasi. 

Di lokasi penemuan kerangka tulang dan lainnya langsung dilakukan pemasangan police line. Juga melakukan status quo lokasi dan mencari informasi warga yang menemukan pertama kali.

"Di mana anggota unit identifikasi satreskrim sudah di lokasi untuk melakukan oleh TKP. Tadi pagi saya langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa," kata Hendrawan.

Dia meminta Kades setempat membantu status quo di lokasi TKP sebelum anggota polsek dan polres datang.

"Untuk di lokasi masih proses olah TKP dan penyelidikan mengenai kejadian tersebut," pungkasnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini