Seputar Islam

Materi Khutbah Jumat Edisi 25 Oktober 2024 Tentang Berbuat Baik Kepada Orang Lain, Tersedia PDF

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Materi Khutbah Jumat Edisi 25 Oktober 2024 Tentang Berbuat Baik Kepada Orang Lain, Tersedia PDF

Allah swt menegaskan bahwa tak satu pun perbuatan manusia, meski sekecil atom, lepas dari perhatian dan pengawasan Allah swt. Perbuatan baik, betapa pun kecilnya, pasti akan mendapat balasan. Demikian juga perbuatan jelek pasti akan mendapat balasan. Balasan bisa diterima di dunia ini, dan bisa pula di akhirat kelak. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada balasan yang tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. 

Ayat di atas satu sisi sebenarnya memberikan motivasi untuk kita agar senantiasa berbuat baik. Meskipun kebaikan itu adalah hal yang kecil. Karena, sekecil apapun kebaikan itu tidak luput dari catatan Allah swt. Untuk itu, jangan pernah menyia-nyiakan kebaikan sepanjang kita berada di dunia. Dan jangan menganggap remeh terhadap kebaikan, kendatipun itu kecil.  Prof Quraish Shihab memaknai surat al-Zalzalah ayat 7 dan 8 itu menyebutkan, 

“Kemudian, siapa pun berbuat suatu kebaikan, walaupun hanya sebesar butir debu, ia akan melihatnya dalam lembaran catatan amal perbuatan (shahîfah) dan mendapatkan balasannya. Dan siapa pun yang berbuat suatu kejahatan walaupun sebesar butir debu, ia akan melihatnya juga dan mendapatkan balasannya. Tuhan tidak akan berbuat zalim kepada siapa pun.” 

Ibnu Mas’ud pernah menceritakan, suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur di atas tikar. Ketika bangun, tikar itu memberikan bekas pada rusuk Nabi. Lalu kami berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami membuatkan untukmu kasur?” 

Beliau menjawab, “Apa kepentinganku terhadap dunia ini! Aku di dunia ini hanyalah seperti orang yang menaiki kendaraan yang sedang berteduh sebentar di bawah sebuah pohon, kemudian akan pergi meninggalkannya.” 

Jamaah Jumat rahimakumullah 

Di samping kita harus terus berikhtiar untuk selalu menyibukkan diri dengan kebaikan, juga perlu melatih diri untuk menghargai kebaikan yang datang kepada kita dari orang lain.

 Meskipun lagi-lagi itu hal yang kecil. Dengan menghargai dan menghormati, berarti pada saat yang sama kita sedang melakukan kebaikan. Menghargai adalah perangai terpuji yang layak untuk dibiasakan. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut:

  عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئاً، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ." أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ 

Artinya, "Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh janganlah kamu memandang rendah suatu kebaikan pun, meski kamu sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” (Hadis riwayat Imam Muslim) Dalam riwayat lain disebutkan: 

 لا تَحقِرنَّ من المعروف شيئاً ، ولو أنْ تُعْطيَ صِلةَ الحبلِ ، ولو أنْ تُعطي شِسْعَ النَّعلِ ، ولو أنْ تُفرِغَ من دلوكَ في إناء المستسقي ، ولو أنْ تُنَحِّي الشَّيءَ مِنْ طريق النَّاسِ يؤذيهم ، ولو أنْ تلقى أخاكَ ووجهُك إليه منطلق ، ولو أنْ تلقى أخاك فتسلِّمَ عليه ، ولو أنْ تُؤْنِسَ الوحشان في الأرض 

Artinya, “Sungguh jangan kamu hina sedikit pun kebaikan, meskipun engkau hanya diberi seutas tali, meskipun engkau hanya diberi sendal yang putus talinya, meskipun sekadar menuangkan air dari embermu ke dalam bejana orang yang sedang mencari air, meskipun hanya sekadar wajah yang berseri-seri ketika berbicara dengan saudaramu, meskipun hanya menjinakkan hewan yang buas.” 

Jamaah Jumat rahimakumullah 

Dari hadits di atas terdapat suatu pelajaran bahwa tidak seyogyanya kita menghina dan menganggap remeh suatu kebaikan, baik itu banyak maupun sedikit, baik itu besar maupun kecil. Semoga kita dijadikan seorang hamba yang mampu berbuat baik kepada siapa pun.

Halaman
123

Berita Terkini