Selain itu, Agus juga mengakui memberi bibiknya uang Rp 98 juta untuk membayar utang di bank.
Namun Agus mengklaim hal itu dilakukannya bukan karena paksaan orang lain, melainkan inisiatif sendiri.
"Kalau ke wawa Rp98 juta," kata Agus Salim.
Sementara Pratiwi Noviyanthi menjelaskan soal kabar Rp100 juta itu diketahuinya langsung dari anak bibiknya Agus.
"Rp100 juta itu emang anaknya bilang ke saya untuk bayar ke ibunya, katanya banyak rentenir yang datang," jelas Pratiwi Noviyanthi.
Agus juga mengungkapkan alasannya memberi uang Rp98 juta karena kasihan melihat sang bibik ditagih utang hingga rumah nyaris akan di sita.
Kendati begitu, merasa kasihan dan ingat perjuangan bibi yang merawatnya, Agus pun memberi uang tersebut untuk membayarkan utang di bank.
"Sebenernya itu salah tanggapan, wawa kan dari awal ngurusin Agus, tempat tinggal dari mulai mama Agus dan ayah, makannya juga, jadi Agus pikir dapat uang rezeki banyak berlebihan, apa salahnya Agus ngebantuin orang yang udah berjuang mati-matian, itu pun wawa bilang kalau wawa ada uang nanti dibalikin lagi uang Agus, kalau gak pegang sertifikat wawa, dia sampai nangis-nangis," beber Agus.
"Karena Agus disini jangan panjang, bukan pendek, kalau Agus sewa orang untuk urus Agus mungkin biayanya bisa lebih dari itu juga, kalau jangka panjangnya kita pikirin," sambungnya.
Denny Sumargo yang mendengar itu pun lantas bertanya terkait paksaan pihak lain.
Agus mengaku hal itu dilakukannya karena inisiatif sendiri.
"Sebenarnya waktu itu dengar ada orang datang dari pihak bank rumahnya akan disita kalau gak di bayar," jelasnya.
"Rumah wawa di gadaikan karena ada tunggakan di bank, tapi bukan rentenir tapi wawa sendiri gak pernah minta uang di Agus," sambungnya.
Agus pun mengaku awalnya mendengar kabar ini dari sang kakak dan menyaksikan langsung saat pihak bank menagih utang ke rumah bibiknya.
"Sebenarnya anak wawa (Via) minta bantuan ke kakaknya Agus, gak minta bantuan awalnya cuma lagi cerita aja, Agus dengar dari kakak wawa lagi kesulitan, sambil ada yang datang juga saat itu dan Agus mendengar percakapan itu," ujarnya.