TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap identitas pelaku pembunuhan Resti Widia,(30) wanita yang ditemukan tewas di dalam lemari kos di Jambi.
Seperti diketahui sebelumnya, kejadian pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Kasuari, RT 07, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan.
Adapun, sosok pelaku pria berisial DS Kini telah ditangkap oleh Satuan Reskrim Polresta Jambi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Kamis (3/10/2024) sekira pukul 05.50 WIB.
Baca juga: DS Terduga Pelaku Pembunuhan Resti Widia yang Tewas di Lemari Akhirnya Ditangkap di Muba Sumsel
Terungkap fakta jika pelaku merupakan teman kencan korban.
"Ya sudah ditangkap. Pelaku teman kencan dari korban. Untuk lebih detail ada di polresta," kata Kapolsek Jambi Selatan AKP Suwondo melalui sambungan telepon, dilansir dari Kompas.com, Kamis, (3/10/2024)
Saat ini, DS masih dalam perjalanan ke Jambi.
Setelah sampai, dia akan langsung diperiksa dan hasilnya akan disampaikan ke publik.
Suwondo mengatakan, DS mengenal korban sangat dekat.
Status pelaku masih lajang. sehingga sangat mungkin punya hubungan dekat.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Mahara Tua Siregar, membenarkan penangkapan tersangka yang telah menghilangkan nyawa Resti Widia, 30 tahun, warga Serang, Provinsi Banten.
Saat penangkapan, pelaku sempat melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri, namun tim gabungan dari Satreskrim Polresta Jambi dengan cepat meringkus tersangka.
Baca juga: Sosok DS, Terduga Pelaku Pembunuhan Resti Widia yang Tewas di Dalam Lemari di Jambi
Mahara menegaskan, pihaknya akan mendalami lebih jauh apakah ada keterlibatan pihak lain dalam pembunuhan ini.
Sebelum penangkapan, tim penyidik terlebih dahulu mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang mengarah kepada tersangka.
Setelah ciri-ciri pelaku dikonfirmasi, pengejaran dilakukan hingga pelaku tertangkap di Sumatera Selatan.
Kabur bawa barang berharga korban
Setelah membunuh Resti, DS kabur dan membawa sejumlah barang berharga milik korban, seperti perhiasan, tabungan, dan ponsel.
Meskipun DS telah ditangkap, pihak kepolisian masih terus mendalami motif di balik pembunuhan ini.
"Terkait motif nanti akan disampaikan oleh Polresta Jambi, yang menangani kasus tersebut," kata Kapolsek AKP Suwondo.
Sebelumnya, polisi menduga Resti merupakan korban pembunuhan.
Polisi telah memiliki gambaran terkait pelaku pembunuhan RW (30), warga Serang, Banten.
"Kalau identitas pelaku belum ya, tapi kami sudah punya gambaran, yakni orang dekat korban atau mantan pacar," kata Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, melalui sambungan telepon, Minggu (29/9/2024). Dikutip dari Kompas.com
Ia mengatakan, gambaran diduga pelaku pembunuhan setelah pihak kepolisian memeriksa 12 orang saksi.
Tak hanya itu, polisi juga sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban dan memeriksa CCTV di kamar indekos, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Jambi.
"Aplikasi CCTV itu di ponsel korban yang hilang. Kami juga ada kesulitan di sana. Tapi, gambaran pelaku sudah kami miliki," kata Suwondo.
Sementara, untuk motif pembunuhan masih didalami.
Sebab, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), buku tabungan, kalung emas dan ponsel korban turut dibawa kabur oleh pelaku.
Curhat Korban Ngaku Diancam Dibunuh Sekelompok Orang
Levi Aprolida, ibu angkat Resti Widia (30), mengungkapkan percakapan terakhir dengan keponakannya sebelum ditemukan tewas di kosnya di Jambi, pada Rabu (25/9/2024) malam.
Levi mengaku ia dan Resti memang sering bertukar kabar dan curhat dengan keponakannya tersebut.
Satu minggu sebelum kejadian, dalam sambungan telepon itu, Resti menyampaikan bahwa ada sekelompok orang mau membunuhnya.
"Dia cerita telepon, 'tante kayaknya ada sekelompok orang mau membunuh Resti' itu sudah seminggu yang lalu," kata Levi Aprolida, dilansir dari KompasTV, dikutip Sabtu, (28/9/2024).
Merasa takut, sang tante pun sempat menawarkan pindah ke rumahnya atau pindah kos.
Namun tawaran tersebut ditolak Resti lantaran ia merasa tidak memiliki masalah apapun kepada orang.
"Di kosan itu pindah aja aku bilang kan atau ke rumah tante aja, dia 'enggak lah te, Resti gak merasa bersalah jadi enggak takut'," katanya mengingat percakapan Resti.
Padahal rencananya, korban akan pergi ke rumah tantenya tepat di malam jasadnya ditemukan di kamar kos.
"Namanya dia kerja kayak gitu dia ngomong ada tamu yang mau datang (ke kos), setelah itu gak komunikasi lagi," ujar Levi.
Saat dihubungi kembali, nomor Resti sudah tidak bisa diakses.
"Jam 6 pagi saya telpon lagi padahal saya gak pernah komunikasi pagi karena hati saya gelisah, gak bisa masuk lagi karena nomor itu tidak terdaftar lagi," ungkap Levi.
Keluarga lain pun bahkan kesulitan saat menghubungi korban.
Hingga akhirnya, salah satu kerabat mendatangi kosan dan curiga lantaran tidak menemukan korban.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com