"Sebagai bukti ikhsan beliau kepada hamba Allah, beliau adalah nabi yang sangat sabar dalam menuntun kaumnya," sambung Ustadz Zaenuddin Al Anwar.
Lebih lanjut Ustadz Zaenuddin Al Anwar mengatakan, Nabi Nuh sangat sabar dalam menuntun kaumnya selama 950 tahun.
Selama 950 tahun tersebut, hanya 40 orang yang beriman.
"Subhanallah, karena itulah Allah SWT menjadikan kekal sampai akhir zaman nanti,"
"Tidaklah disebut nama beliau kecuali orang yang beriman kepada Allah, beriman kepada Rasul Muhammad saw menyanjung beliau dan kemudian mengucapkan salam sejahtera kepada Nuh as," terang Ustadz Zaenuddin Al Anwar.
Sebagian ulama menuturkan, hewan-hewan berbahaya seperti ular telah mengambil perjanjian dengan Nabi Nuh ‘Alaihis Salam untuk tidak merugikan dan mengganggu siapa pun ketika mereka naik Bahtera Nabi Nuh ‘Alaihis Salam.
Oleh karenanya, ayat 79 surat Ash Shaffat berbunyi 'salamun ‘ala nuhin fil-‘alamin' kerap dibacakan untuk mengusir ular atau hewan berbahaya lainnya.
Arti 'kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh' dalam surat Ash Shaffat ini memiliki makna yakni mereka akan memujinya dengan pujian yang baik serta mendoakannya agar mendapat kebaikan dan rahmat; dan jika mereka menyebutnya mereka mengatakan Nuh ‘alaihissalam.
Doa lainnya agar terhindar dari gangguan binatang buas.
عِيْذُبِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
(U’iidzu Bikalimaatillaahit Taammati Min Kulli Syaithaanin Wa Haammatin Wa Min Kulli ‘Ainin Laammatin)
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala setan, binatang (buas/melata/berbisa), dan semua pandangan yang jahat,” (Hadits Riwayat Muslim)
Dalam hadist tersebut dijelaskan hadist lainya saat seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya,
"Wahai Nabi, tadi malam aku disengat kalajengking."
Lalu Rasulullah SAW pun menjawabnya, "Jika disore hari engkau mengucapkan, A’udzu bi kalimatillah at-tammah min Syarri ma khalaq, niscaya tidak akan membahayakanmu."