"Kami tahu dia sudah ditangkap dari berita, pernah kemarin itu ditangkap setelah itu dilepasin mungkin nggak cukup bukti," ucapnya.
Selain itu menurut Mariana, keluarga korban/pelaku sudah tinggal di rumah itu selama kurang lebih 20 tahun lamanya.
Baca juga: Bantahan Tiromsi, Dosen di Medan Diduga Bunuh Suami Stroke, Ngaku Sayang Meski Tak Dinafkahi
Baca juga: Tabiat Tiromsi Sitanggang Dosen Diduga Bunuh Suami di Medan, Punya Sifat Tempramental, Sempat Ribut
Kesehariannya, pelaku dikenal sebagai orang yang kurang bergaul dan tidak ramah dengan para tetangga sekitar.
Sebaliknya, korban merupakan orang yang ramah dengan para tetangga dan mudah bergaul.
Sejak tinggal di sana, antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang kurang harmonis dan sering cekcok.
"Orangnya (pelaku) memang sedikit tempramental. Karena dia orangnya agak keras dia, sama anak dan suaminya juga, mereka nggak harmonis hubungannya," kata Mariana.
"Tapi kalau bapak (korban) itu ramah. Suaminya itu stroke, dulu sempat buka bengkel di situ, ibu itu memang kurang bergaul," sambungnya.
Pelaku Ngaku Tak Pernah Dinafkahi
Sebelumnya, Tiromsi sempat mengaku dirinya tak pernah dinafkahi suaminya hingga diduga kuat menjadi alasannya melakukan pembunuhan.
Selama berumah tangga suaminya tidak pernah memberikan nafkah kepadanya.
"Suami saya tak pernah menafkahi saya, sebutir beras pun. Tapi karena saya yang takut akan Tuhan. Saya sampai S3 di sekolahkan dan makan pakai uang negara ini," ucapnya dilansir dari Tribun Medan
Tiromsi Sitanggang lantas memberikan bantahan tegas.
Ia mengaku jika dirinya tak pernah bertengkar, apalagi mengingat mereka yang sudah lanjut usia.
"Saya sangat kecewa. Apa yang menjadi mensrea, kalau dibilang saya ikut membunuh, boleh saya angkat tangan, saya orang Nasrani. Demi Tuhan saya tidak membunuh.
Kalau itu (pembunuhan) biarlah penyidik dan Tuhan yang berbicara, karma akan ada. Kalau saya ada, saya akui. Kalau usia menjelang 60-an dari segi apa pun tak ada lagi masa bertengkar," kata Tiromsi.