TRIBUNSUMSEL.COM - Aksi demo besar-besaran para ojek online (Ojol) dan kurir se-Indonesia kompak mematikan aplikasi cukup membuat sebagian mitra dilema.
Sebelumnya ada seruan yang diedarkan melalui media sosial, Koalisi Ojek Nasional menyerukan seluruh driver ojek hingga kurir online melakukan aksi unjuk rasa dan menghentikan aktivitas pengantaran kepada konsumen.
Rencananya para driver ojek online dan Kurir se-Indonesia bakal menggelar aksi mogok operasi besar-besaran di Istana Negara, mulai hari ini, Kamis, (29/8/2024).
Baca juga: Alasan Driver Ojol dan Kurir se-Indonesia Kompak Matikan Aplikasi Hari Ini, Bakal Gelar Aksi Demo
Respon mitra ojol pun beragam, ada yang turut serta maupun mengaku tetap beroperasi.
Pasalnya, tak sedikit yang menjadikan aplikasi ojek online sebagai sumber pendapatan utama untuk keluarga.
Salah satunya dari Hilman, driver ojol yang memilih untuk tidak ikut dalam aksi demo massa.
Menurutnya, ajakan tidak beroperasi tidak bisa ia lakukan lantaran itu menjadi sumber pendapatan utama untuk menafkahi keluarga.
Ya, Hilman harus menaggung kebutuhan untuk istri dan ketiga anaknya yang masih sekolah.
"Saya memiliki anak 3 sudah bersekolah semua (SMP,SD,SD,) dan memiliki istri yang cuma hanya sebagai ibu rumah tangga. Dengan hidup yang masih ngontrak tuk bertempat tinggal. Saya cuma ingin menyampaikan kalo saya secara pribadi akan Onbid (beroperasi) karena buat mencari ongkos sekolah anak-anak," kata Hilman, dilansir dari Tribunnews.com.
Terkait tidak akan beroperasinya para mitra ojol dan kurir online, para aplikator pun ikut merespon kabar tersebut.
Alasan Para Ojol dan Kurir Demo
Diketahui mereka akan menyampaikan beberapa tuntutannya kepada perusahaan maupun pemerintah, di antaranya soal evaluasi atau revisi tarif.
Informasi rencana aksi demo tersebut juga beredar di media sosial.
Lantas apa yang menjadi alasannya?
Aksi tersebut dilakukan terkait penyesuaian tarif yang dinilai tidak adil antara aplikator dengan mitra pengemudi ojek online.
Hal itu disampaikan oleh Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON) Andi Gustianto melansir dari Kontan.
"Kami atas nama driver ojek online se-Jabodetabek dan se-Indonesia tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun (food, ride, dan paket) pada tanggal 29 Agustus 2024 sampai jam yang belum bisa ditentukan,” kata Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON) Andi Gustianto dalam keterangannya, Rabu, (28/8/2024).
Baca juga: Ini Tuntutan Driver Ojol dan Kurir se-Indonesia Terkait Demo Besok, Kompak Matikan Aplikasi : Offbid
KON meminta masyarakat untuk memahami jika besok sulit untuk mengakses layanan ojol dari berbagai provider.
Massa ojol yang bakal demo besok merupakan mitra ojol dari provider aplikasi Grab, Gojek, Maxim, SopheeO, dan Lalavove.
"Diharapkan para pengguna jasa ojek online mencari atau menggunakan cara lain untuk memenuhi kebutuhan di hari dan tanggal tersebut di atas. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” imbau Presidium KON itu.
Dalam isi tuntutannya, para driver ojek hingga kurir online adalah mendesak pemerintah merevisi Perkemenkominfo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Layanan Pos Komersil untuk Mitra Ojek Online dan Kurir Online di Indonesia.
Para ojol meminta pemerintah mengevaluasi kerja sama aplikator yang mengandung unsur ketidakadilan dengan pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia.
Pemerintah juga diminta mendukung program layanan tarif hemat, dan penyeragaman layanan tarif seluruh aplikator terhadap mitra ojek maupun kurir online.
"Kami meminta kepada pemerintah untuk melegalkan ojek online agar mendapat perlindungan dari pemerintah bahkan dari negara sekalipun,” tandas Andi.
Gojek Klaim Driver-nya Tetap Beroperasi
Rosel Lavina, Head of Corporate Affairs Gojek, dalam keterangan resminya mengatakan, operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa.
Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa.
Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," ujar
Rosel bilang, pihaknya sangat terbuka terkait aspirasi para mitra ojol terkait tarif.
Namun hal itu dapat dilakukan dengan komunikasi yang baik dan tidak kontraproduktif.
Karena hal tersebut dapat merugikan para mitra ojol dan kurir online yang menggantungkan pendapatannya sebagai ojol dan kurir online.
"Kami sangat terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek dan senantiasa menghimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib.
Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki,” ujarnya.
Respons Kemnaker
Soal aksi demo driver ojol, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengaku belum mendapat informasi soal aksi tersebut.
Namun, ia menyebut beberapa hal terkait potongan aplikator yang mencapai 30 persen. Indah menyebut hal itu bukan kewenangan Kemnaker untuk mengatur.
"Saya belum dengar. Biasanya kalau mau demo ngundang saya," katanya hari ini.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News