TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabar gembira dari Pemkot Palembang yang akan menaikkan gaji ketua RT dan RW tahun 2024. 

Dari Rp 600 ribu, gaji RT dan RW akan naik Rp 400 ribu menjadi Rp 1 juta sebulan. 

PJ Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Aprizal Hasyim mengatakan, kenaikan gaji ketua RT RW ini sudah ideal sesuai amanat Kementrian Dalam Negeri untuk mensejahterakan ketua RT dan RW.

Apalagi mereka adalah perpanjangan tangan pemerintah terdepan yang melayani masyarakat.

"Anggaran siap karena sesuai Pendapatan Asli Daerah (PAD), tinggal menunggu eksekusi saja karena jika bisa akan dimasukkan dalam APBD perubahan jadi November atau Desember sudah terealisasi, namun jika tidak bisa masuk APBD perubahan akan direalisasikan awal pada APBD 2025," kata Aprizal, Selasa (20/8/2024).

Untuk merealisasikan insentif kenaikan gaji itu, Pemkot Palembang perlu payung hukum baru yang saat ini masih dalam proses.

"Di perwali sebelumnya ditetapkan insentif Rp.600 ribu, jika naik menjadi Rp.1 juta harus ada perubahan mungkin membuat yang baru atau merubah yang lama," jelasnya.

Dalam kajian ini juga, Pemkot Palembang sedang memilah metode pemberian insentif kepada RT RW. Beberapa opsi pemberian insentif mulai dari penilaian etos kerja, atau dibagi rata.

"Ini lagi dikaji, seperti daerah lain sudah ada yang menerapkan," ujarnya.

Sebelumnya gaji RT RW perbulan Rp.600 ribu, kini bakal naik sebanyak Rp.400 ribu atau jadi Rp 1 juta per bulan.

Pemkot Palembang harus menganggarkan Rp5 miliar lebih untuk menggaji 5.062 RT RW setiap bulannya dengan rincian 4.154 RT dan 908 RW di Kota Palembang.

Dua bulan gaji RT belum dibayar

Sementara itu, Yesi, RT di kelurahan Srimulya Sematang Borang senang dengan upaya Pemkot menaikkan kesejahteraan Ketua RT dan RW agar bisa maksim melayani warga sebab tugas RT bukan cuma siang saja, kadang rela bangun tengah malam jika dibutuhkan warga.

"Alhamdulillah sudah dengar kabarnya bakal naik tapi belum tahu kapan, semoga cepat terealisasi," ujarnya.

Dia juga berharap gaji RT bisa cair tepat waktu karena dibutuhkan untuk menambah biaya hidup.

Sebab selama ini gaji RT kerap molor atau tidak dibayarkan teratur setiap bulannya.

Biasanya akan dirapel atau diakumulasikan beberapa bulan sekali baru dibayar.

"Bulan ini saja sudah 3 bulan belum dibayar yakni sejak Juni hingga Agustus belum dibayar gaji RT," katanya.

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel