TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM -- Harga biji kopi di Pagar Alam terus menurun dari sebelumnya Rp 69 ribu kini menjadi Rp 63 ribu per kilogram.
Jika ada beberapa petani yang panik saat harga jual biji Kopi yang turun dan langsung menjual hasil panen mereka karena khawatir harga kopi akan terus menurun.
Namun lain halnya beberapa petani di Kota Pagar Alam, saat harga Kopi yang terus mengalami penurunan dari Rp69.000 perkilogram menjadi Rp63.000 perkilo petani malah lebih memilih menyimpan hasil panen sampai harga Kopi kembeli naik.
Pasalnya buah kopi yang sudah kering tidak akan rusak disimpan dalam waktu yang lama asalkan saat menyimpan tidak terkena air atau basah.
"Ya saat ini harga Kopi sedang mengalami penurunan terus, dari harga Rp70 ribu perkilogram saat ini harganya turun menjadi Rp63 ribu perkilogram," ujar Nando (35) petani asal Pagar Alam.
Baca juga: Harga Kopi Robusta di Empat Lawang Turun Hingga Rp 55 Ribu Perkilo, Petani Pilih Jual ke Pagar Alam
Namun penurunan harga Kopi tersebut tidak membuat dirinya panik, bahkan merasa senang karena bisa menyimpan hasil panen sampai nanti harga kembali naik.
"Kopi ini semakin lama disimpan maka akan semakin kering. Jika Kopi kering harganya juga tinggi. Jadi tunggu saja sampai harganya naik lagi baru dijual," katanya.
Lain dengan Mansa (43) petani Kopi lainnya, dirinya sengaja menjual hasil panen karena takut harga terus turun.
"Jual dulu dek, nanti takutnya harga terus turun. Kalau petani yang menyimpan itu biasanya hasil panennya banyak, jadi tidak takut harga turun. Kalau kami panen sedikitnya tangung jika harus disimpan," ungkapnya.
Sementara itu Anca salah satu tauke Kopi Pagar Alam membenarkan jika harga Kopi terus mengalami penurunan. Diperkirakan akan terus turun sampai September dan Oktober mendatang.
"Memang turun terus saat ini, tapi nanti biasanya di bulan November akan kembali naik harganya," katanya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel