Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: "Maha Suci Dia yang tidak pernah tertidur dan tidak pernah terlupa."
Pendapat lain sujud syahwi tidak memiliki doa khusus ketika kita melakukannya. Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa ketika melakukan sujud syahwi membaca doa sujud seperti saat salat. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ibnu Qudamah Rahimahullah.
“Hendaklah dia membaca di dalam sujud sahwi-nya, bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika shalat, karena sujud sahwi merupakan sujud yang serupa dengan sujud shalat.” (Al-Mughni, 2:432–433).
Tata Cara Sujud Syahwi
Dalam melakukannya, tata cara sujud syahwi juga terbagi menjadi dua, yaitu sebelum salam dan setelah salam.
Sujud syahwi sebelum salam dilakukan ketika:
Meninggalkan beberapa gerakan salat karena lupa;
Ragu dengan jumlah rakaat salat yang telah dijalankan.
Sujud syahwi setelah salam dapat dilakukan ketika:
Menambah rakaat karena lupa rakaat yang telah dijalankan ketika salat;
Menambah gerakan salat karena lupa.
Dengan hal ini, para ulama telah sepakat bahwa melakukan sujud syahwi setelah maupun sebelum salam sifatnya adalah sebuah anjuran karena lalai dalam gerakan maupun rakaat salat. Jika terjadi sujud syahwi di dalam salat maka salat tetaplah sah. Hal ini juga sesuai dengan keterangan dari Al-Khithabi.
Sujud syahwi dilakukan sama seperti sujud dalam salat;
Sujud syahwi dilakukan dua kali, dengan duduk di antara dua sujud;
Disyariatkan agar membaca takbir ketika melakukan sujud dan setelah sujud seperti saat melaksanakan salat.
4. Sujud Tilawah
Sujud tilawah merupakan gabungan dari dua kata bahasa Arab yaitu sujud dan tilawah. Sujud berarti menundukkan kepala atau merendahkan diri dan tilawah artinya membaca Al-Quran. Lebih lengkapnya sujud tilawah merupakan sujud yang dilakukan ketika setelah membaca atau mendengar bacaan dari ayat sadjah Al-Quran saat salat maupun tidak. Sujud tilawah dapat disebut juga sebagai sujud bacaan.
Ayat sadjah terdapat dalam beberapa surat yang ada di Al-Quran. Surat-surat tersebut antara lain, Surat Al-A’raf, Ar-Ra’d, An-Nahl, Al-Isra’, Maryam, Al-Furqan, An-Naml, As-Sadjah, Fussilat, An-Najm, Al-Insyiqaq, Al-Alaq, dan Al-Hajj.
Selain itu, ada juga beberapa ayat di dalam Al-Quran dan juga hadis yang menerangkan mengenai sujud tilawah. Yang pertama dari penggalan Q.S. Al-Isra’ ayat 107-109.
قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأذْقَانِ سُجَّدًا (107) وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولا (108) وَيَخِرُّونَ لِلأذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا (109)