Seputar Islam

Hadits Pahala Orang yang Meminjamkan Uang & Akibat tidak Membayar Hutang Tausiyah Ustad Hanan Attaki

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hadits Pahala Orang yang Meminjamkan Uang & Akibat tidak Membayar Hutang Tausiyah Ustad Hanan Attaki

TRIBUNSUMSEL.COM -- "Tahu enggak pahala orang yang meminjamkan uang itu apa?" Tanya Ustadz Hanan Attaki dalam salah satu tausiahnya yang beredar di media sosial, kepada jemaahnya.

Ustadz Hanan Attaki menjelaskan dua hadits yang perumpamaannya, digambarkan dengan bahasanya sendiri, bahasa anak muda.

"Kalau kalian meminjamkan (misal) uang 1 juta rupiah ke teman, maka sejak kalian meminjamkan uang kepada teman itu sampai dia bayar, maka pahalanya seperti kalian sedekah setiap hari 1 juta rupiah pahala untuk kalian"

"Itu dahsyatnya memberi pinjaman utang. setiap hari sedekah 1 juta setiap hari 1 juta rupiah," ujarnya.

"Kalau pas jatuh tempo tidak dibayar karena uzur (tidak mampu) dan kalian memberi keleluasan karena juga uzur, maka sejak jatuh tempo itu sampai dia bayar lagi kalian bersedekah dua kali lipat setiap hari dua juta rupiah dan seterusnya. Ini hadis yang berlaku untuk yang memberi hutang," jelas ustadz yang digandrungi anak muda ini.

Penjelasan ini setidaknya dapat menjadi motivasi bagi para "pejuang piutang" agar jangan risau, atau bersedih, bila hutang belum dibayar, karena di mata Allah pahalanya dahsyat.

"Lalu bagaimana bunyi hadits untuk yang berhutang? ini yang populer kan? Hutang itu akan dibawa sampai ke akhirat, "Nggak akan masuk surga seseorang yang ahli jihad sekalipun kalau masih belum membayar hutang," Ujar Ustad Hanan.

"Hadits itu imbang antara hadits yang memberi hutang maupun yang membayar hutang, untuk kita ketahui".

Dari sumber lain, berikut hadits-hadits lainnya tentang pahala memberi hutangan kepada orang yang membutuhkan, tanpa riba dan ikhlas niat menolong.

Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili,? Rasululah bersabda:

“Aku melihat tulisan di pintu surga, "Memberi, kan pinjaman berpahala 18. Memberikan sedekah ber, pahala 10. Aku bertanya, “Wahai Jibril, kenapa mem berikan pinjaman lebih besar pahalanya dibanding memberikan sedekah?"

Jibril menjawab, “Karena orang yang meminjam, dia tidak mendatangimu kecuali dalam keadaan membutuhkan. Sedangkan memberikan Sedekah, bisa jadi ia diberikan kepada orang yang tidak berhak.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Ibnu Abbas,
Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang memberikan pinjaman kepada saudara Muslimnya, maka dia mendapatkan pahala seukuran (bukit) Uhud, Khaibar, dan Sinai, untuk setiap satu dirham.”(Dikutip dari kitab Salwat al-Ahzan karya Ibn al-Jauzi.

Ustadz Muhammad Abdul Wahab Lc dalam buku Berilmu Sebelum Berhutang yang diterbitkan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan adab memberi utang. Adab memberi utang adalah menagih utang dengan cara yang baik dan menunggu sampai orang yang memiliki utang mampu membayar utang.

Ustadz Wahab menjelaskan, kadang-kadang orang yang berutang tidak selamanya bisa membayar tepat waktu. Bisa jadi karena terkena musibah, ada kebutuhan yang sangat mendesak, dipecat dari pekerjaan atau alasan lainnya.

"Maka ketika itu terjadi, Islam mengajarkan kita sebagai pemberi utang untuk memberikan dia waktu tambahan sampai benar-benar mampu dan punya harta untuk membayar, jangan sampai kita paksa-paksa padahal tidak ada sepeserpun uang yang dia punya untuk membayar utang," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini