Berita Palembang

1.954 Orang di Sumsel Menderita Sakit Ginjal dan Harus Aktif Cuci Darah, IDI Ungkap Penyebabnya

Penulis: Linda Trisnawati
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

1.954 Orang di Sumsel Menderita Sakit Ginjal dan Harus Aktif Cuci Darah, IDI Ungkap Penyebabnya

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berdasarkan data yang ada, hampir 2.000 warga Sumatera Selatan (Sumsel) menderita sakit ginjal.

Hal tersebut disebabkan berbagai hal mulai dari karena hipertensi, diabetes hingga akibat pola hidup yang tidak sehat.

"Penyakit ginjal ada tahap awal dan akhir yaitu cuci darah. Yang cuci darah aktif ada 1.954 pasien," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang Dr dr H Zulkhair Ali SpPD KGH Finasim saat dikonfirmasi, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, dari 1.954 pasien cuci darah terbanyak di Palembang dan itu harus jalani cuci darah rutin dua kali dalam seminggu artinya dalam satu bulan delapan kali.

"Dari waktu ke waktu jumlah penyakit ginjal semakin banyak, karena kepedulian masyarakat terhadap penyakit ginjal semakin baik. Jadi mereka melakukan pemeriksaan kesehatan, karena sudah ada BPJS Kesehatan yang mengcover," katanya.

Menurut Dokter Zulkhair, penyakit semakin banyak karena pola hidup yang tidak sehat.

Sampai sekarang penyebab penyakit ginjal diantaranya karena diabetes dan hipertensi. Artinya kalau yang terkena hipertensi dan diabetes meningkat maka akan terjadi juga peningkatan pada penyakit ginjal.

"Rata-rata orang banyak makan siap saji, hal-hal ini akan berpengaruh kepada diabetes dan hipertensi jadinya kena ginjal. Maka kalau mau mengurangi penyakit ginjal, kurangi gula, garam dan lemak," katanya 

Menurutnya, makanan saat ini banyak ditemukan pengawet makanan seperti formalin, borak dan lain-lain, termasuk pewarna.

"Pesannya, yang paling penting adalah hati-hati dengan makanan. Jangan makan sembarangan, jangan mikir murahnya saja, batasi gula, garam dan lemak supaya tidak terjadi hipertensi dan diabetes yang akhirnya ke ginjal," pesannya.

Dokter Zulkhair menambahkan, hati-hati juga dengan obat-obatan, baik modern ataupun tradisional.

Kemudian hindari obat pegel linu, obat nyeri, rematik dan obat kuat yang diketahui dapat mempengaruhi ginjal.

"Iklan obat kuat, dan jamuan tidak dilarang. Kalau jamu ada beberapa hal, tidak semua jamu murni, ada yang dicampur obat-obatan modern. Jamu-jamu itu sendiri pembuatan nya masih tanda tanya. Penelitian obat jamu efek sampingnya masih kurang, selama ini lebih khasiatnya saja bukan efek sampingnya," katanya 

Baca juga: Sosok Riri Robiani, Viral Disebut Istri Setia 9 Tahun Temani Suami Cuci Darah karena Gagal Ginjal

Baca juga: Sosok Yassir Alhabsyi, 900 Kali Cuci Darah Idap Gagal Ginjal, Istri Setia Temani, Pengusaha Skincare

Namun kalau bahan yang sering dimakan sehari-hari tidak apa seperti jahe, kunyit, dan lain-lain. Yang dihindari kalau sifatnya belum pernah diuji coba dan tidak rutin dimakan sehari-hari.

Halaman
12

Berita Terkini