Apa lagi rencananya rumah opa Hans ini akan ditempati oleh anak sulungnya.
"Apa lagi rumah itu mau ditinggali anak pertama, jadi kami mohon kepada pihak-pihak yang menghalangi orang masuk propertinya sendiri pakai akal sehat lah," ujarnya.
Lebih lanjut, Aris pun membantah pernyataan pengurus RT saat bertemu dengannya.
Ia mengklaim hanya mengucapkan terimakasih dan meminta kunci gembok rumah opa Hans.
"Saya bertemu dengan pengurus RT pertama saya berterimakasih dulu, dan narasi-narasi dia itu salah semua saya gak gak ngomong apa-apa cuma terimakasih terus saya nanya yang megang kunci siapa soalnya saya tadi kerumah kuncinya di gembok, gemboknya baru sedangkan yang saya tahu gemboknya yang dari duren sawit," bebernya.
Kerja jadi Sopir
Andres pengacara dari Aris membantah kliennya bersama adik adiknya tidak menjenguk orangtuanya sejak tahun 2017.
"Narasi terkait anak-anak mendiang tidak pernah menemui mendiang sejak tahun 2017 itu tidak benar," jelasnya.
Andreas mengatakaan bahkan kliennya itu sempat tinggal bersama mendiang orang tuanya.
Ia menjelaskan, Aris bersama anak-anaknya tinggal bersama dalam satu atap sejak rumahnya dibeli pada 2018 silam.
Namun beberapa tahun setelahnya, Aris memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut karena mendapatkan pekerjaan.
"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, klien kami tidak tinggal serumah dengan mendiang sejak rumah dibeli oleh mendiang pada tahun 2018," bebernya.
Kendati begitu, Andreas pun mengungkap kondisi perkenomian anak-anak Hans dan Rita yang tengah tidak stabil.
"Jujur saya sampaikan di sini bahwa pekerjaan dari Pak Aris adalah sopir, lalu anak kedua yaitu Pak Bradley juga sedang dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil," ungkapnya.
"Dan juga di sini Ciro lah yang memang banyak sering (berkunjung) karena tinggal di jakarta dan anak terakhir," sambungnya.