TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono angkat bicara soal akasus tewasnya Sumaryanto alias Bondol tahanan di lapas mata merah.
Adapun Kombes Pol Harryo Sugihartono menyebut jika kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.
"Ya status kasus ini sudah naik penyidikan. Dimana ditangani oleh penyidik Polrestabes, Palembang, " tegas Harryo ketika dihubungi melalui ponsel selularnya, Jumat (19/7/2024), malam.
Lanjut Harryo, anggota Satreskrim Polrestabes, Palembang unit Pidum (pidana umum) telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 tahanan yang satu kamar dengan Bondol pada kamis kemarin.
"Kemarin yang melakukan pemeriksan hingga pukul 20.00, dan setelah selesai dilakukan pemeriksaan, kelimanya sudah kita kembalikan ke lapas," ungkapnya
Ketika ditanya untuk nama yang diperiksa siapa saja, Harryo enggan menyebutkan lebih detail.
"Nanti tunggu kita gelar perkara di Polrestabes, Palembang," tegasnya kembali.
Harryo juga mengatakan, diketahui Bondol diketahui meninggal dunia sekitar pukul 06.00 oleh petugas lapas.
Warga Kabupaten Musi Rawas, Sumsel tersebut ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi.
"Alm ini ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 06.00, Kamis (18/7/2024), kemarin.
Setelah itu, langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik,' Katanya.
Ditempat yang berbeda, Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr indra Nasution mengatakan dari hasil visum korban, didapati adanya jeratan di leher dan kakinya.
"Dimana jeratan itu berasal dari pakaian yang dipelintir, dileher dan di kaki korban. Dimana di leher itu menyatu seperti simpul hidup," bebernya.
Indra juga menuturkan, korban meninggal dunia sekitar 6 jam sebelum ditemukan. " Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun diduga korban meninggal dunia sejak 6 jam sebelum ditemukan,' tutupnya.
(*)