Menurut Sauri, sosok anggota polisi itu merupakan pelanggan di cuci motor tempat Aep bekerja.
Bahkan saat motornya dicuci, ia sering pulang dengan membawa motor milik Aep.
"Dia cuci motor ke Aep, terus pulang bawa motor Aep, nanti kalau udah selesai dia anterin ke sana, diambil motornya Aep," tutur Sauri.
Menurutnya, Aep dan busser narkoba itu bisa dibilang cukup akrab.
"Udah deket, udah langganan," kata dia.
Bahkan menurut Sauri kedekatan keduanya sudah cukup lama sebelum Aep digerebek oleh para terpidana dan RW setempat.
"Sebelum kejadian digerebek sama Pak RW dan RT Pasren, sudah dekat anggota polisi itu dengan Aep," ujarnya.
Bahkan anggota polisi yang merupakan teman Aep itu, kata Sauri, ikut menangkap para terpidana.
"Waktu penangkapan anggota itu ikut menangkap, saya tahu," kata dia.
Sauri juga sempat bertanya ke anggota polisi itu soal penangkapan tersebut.
"Waktu penangkapan saya dari warung tahu, saya deketin saya samperin mobil polisi, saya tanya dia, 'pak ada apa?' 'udah diem aja beh' kata dia," tutur Sauri lagi.
Menurut Sauri, dirinya kenal betul dengan anggota polisi itu.
"Nama depannya G," kata Sauri.
Saat itu, kata Sauri, hanya anak RT Pasren, Kahfi yang tidak ditangkap oleh Iptu Rudiana dan anggota polisi berinisial G tersebut.
Sauri bahkan sempat bertanya pada Kahfi yang saat itu menunggu di seberang SMP 11 usai para terpidana ditangkap.