Seperti diketahui beberapa dampak Karhutla berupa kabut asap telah merusak lingkungan dan kesehatan manusia berupa penyakit pernapasan, ISPA karena indeks pencemaran udara cukup tinggi yang secara linier menurunkan kualitas udara di wilayah Sumsel.
"Sumsel adalah salah satu propinsi yang memiliki lahan gambut yang cukup luas, tentu pada masa musim kemarau sangat rawan terhadap ancaman bencana Karhutla yang cukup masif," katanya
Menurutnya, target lokasi pembasahan lahan gambut melalui kegiatan OMC berada dilokasi yang terjadi aktifitas bakar ulang dan titik hotspot, dimana kunci dari pencegahan Karhutla adalah memastikan kandungan jumlah air di lahan gambut sehingga mampu mempertahankan level ketinggian permukaan minimal 40 cm dr permukaan tanah.
"Di hari pertama ini kegiatan OMC Sumatera Selatan telah melakukan penyemaian dengan bahan semai garam (NaCl) sebanyak 800 kg setiap sortie nya dengan target wilayah penyemaian di kabupaten OKI dan Banyuasin," katanya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com