Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Driver ojek online (ojol) yang viral dapat orderan antar paket sabu dalam kemasan mie instan jadi sorotan.
Sosok driver ojol itu diketahui bernama MR.
MR merupakan driver ojol berusia 32 tahun asal Parung Panjang, Bogor.
Baca juga: Kisah Driver Ojol Dapat Orderan Antar Paket Sabu dalam Kemasan Mi Instan, Dibuntuti Diduga Preman
Saat itu MR mengaku tengah beristirahat di masjid sambil menunggu orderan yang searah dengan jalan pulangnya.
Hingga akhirnya ia mendapatkan orderan dan menuju ke lokasi.
"Enggak lama saya istirahat, dapat pesanan paket ke Karang Tengah, Tangerang," kata MR saat dihubungi, Rabu (3/7/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Karena saya pikir searah pulang, saya ambil," tambah dia.
Ia melihat pesanan itu datang dari Jalan Kristal, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ia pun bergegas mengambil paket yang tidak tahu apa isinya.
Setelah memasuki Jalan Kristal, MR mengikuti arah maps yang dituju.
MR sempat masuk ke salah satu gang di jalan tersebut.
Perasaanya tidak enak sepanjang 200 meter di gang itu.
MR melihat sejumlah preman yang berada di samping kanan dan kiri gang.
"Saya melewati kurang lebih 30 orang preman dengan tampang menyeramkan," tutur MR. Semakin masuk ke dalam, MR semakin takut. Tak lama ia bertemu dengan sang pengirim paket.
"Jalannya mentok, lalu kalau tidak salah berbentuk leter L, nah di situ saya ketemu pengirim paket," kata MR.
MR mengingat, sang pengirim memakai kaos merah dan celana pendek berkelir cokelat muda.
Rupanya juga sangar seperti preman lain yang ada di dalam gang itu.
"Saya samperin si pengirim itu. Dia duduk santai di kursi tetapi posisinya di sisi gang," ucap MR.
Kala itu, ada 5 orang pria menyeramkan berada di dekat MR.
"Posisinya berpencar, ada yang di sebelah kanan saya, ada yang di belakang saya, ada yang di depan saya. Semua melihat ke arah saya," tambah dia.
Pengirim itu pun memberikan paket yang dibalutkan kantung plastik berwarna hitam.
MR pun tersenyum ketika menerima paket itu. Sang pengirim paket itu pun berkata kepada MR.
"Nih paketnya, langsung putar balik aja sana," tiru MR.
MR pun tak sempat foto paket pengirim sesuai standar operasional prosedur (SOP) dari perusahaan ojolnya.
Namun, ia sempat menegur sang pengirim paket.
"Saya sempat random ngomong begini 'ramai bang hari ini'. Saya enggak tahu kenapa saya ngomong begitu. Mungkin panik ya terbawa suasana," jelas MR.
Baca juga: Kata Pakar Ekspresi Soal Gelagat Ayu Ting Ting Klarifikasi Batal Nikah Lettu Fardhana, Sebut Terluka
Baca juga: Apa Itu Telkomsel Orbit? Layanan Paket Internet Punya Fitur Unggulan dengan Kualitas Terbaik
Mendengar ucapan MR, sang pengirim hanya tersenyum.
Ia menilai senyuman itu bertanda untuk cepat pergi dari kawasan itu.
MR pun putar balik dalam keadaan keringat dingin.
Setelah kurang lebih berjalan sejauh dua kilometer, kepala MR pusing.
Badanya berkeringat, jantungnya berpacu tinggi.
MR mengaku belum memencet tombol mulai pesanan saat itu.
Hal itu lantaran MR curiga akan isi paket tersebut.
MR pun penasaran apa isi paketnya, ia pun mengambil kantong plastik dan berinisiatif membuka paket.
"Saya takut ini bukan sembarang paket. Saya akhirnya memutuskan untuk membuka," kata dia.
Ketika dibuka, MR kaget isinya hanya satu botol air minelar kemasan baru, dan sterofoam yang di dalamnya ada bungkus mie instan.
Akan tetapi, bungkus mi instan itu sudah terbuka bagian tengahnya.
Di dalamnya, ada benda yang mencurigakan.
"Yang janggal, saya tidak temukan bumbu di dalam bungkus mi instan. Malahan ada bungkusan berwarna hitam berbentuk kotak, ukurannya dua centimeter kalau tidak salah," ucap dia.
Melihat barang itu, MR pun semakin takut. Ia berpikir untuk datang ke Polsek.
"Saya cari Polsek di Jakarta Barat. Yang ketemu di internet itu Polsek Palmerah. Ya sudah saya langsung ke sana," jelas MR.
Ketika sampai di Polsek Palmerah, MR pun bertemu dengan wartawan.
MR menceritakan kejadian yang dialami di Cengkareng.
Tak berselang lama, penyidik Polres Metro Jakarta Barat mendatangi MR.
Polisi pun membuka kotak berkelir hitam menyerupai bumbu mi instan itu.
Benar saja, isi bungkusan itu adalah sabu seberat kurang lebih satu gram.
Polisi langsung membawa barang bukti narkotika untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pesanan atas nama Naldo
MR ini diketahui mengambil pesanan itu atas nama Naldo di Jalan Kristal, Cengkareng, Jakarta Barat.
Saat menuju titik awal pengambilan paket, MR langsung memiliki perasaan tidak enak.
Pasalnya saat ia mengambil pesanan, pengirim tengah berkerumun bersama rekan-rekannya berada di pinggir jalan raya.
"Saya tuh punya perasaan enggak enak, karena di sepanjang gang itu sebelum pick up (ambil pesanan), banyak sekali orang yang terlihat menyeramkan seperti preman," kata MR.
Baca juga: Kisah Driver Ojol Diminta Jadi Mata Mata Orang Selingkuh, Dapat Tip dari Customer Rp 50 Ribu: Go Spy
Bukan hanya nampak seperti preman, beberapa dari mereka juga ada yang tengah mencatat sesuatu dalam posisi duduk dan berdiri.
Adapun usai kejadian tersebut, baik pengirim maupun penerima langsung hilang tak ada kabar.
Nomor mereka pun dinyatakan tidak aktif sulit dihubungi.
Penjelasan Polisi
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Lagi kami lidik. Sopir ojol kami panggil untuk kami mintai keterangan dulu," kata Panji kepada awak media di Polda Metro Jaya, Rabu (2/7/2024).
Panji menyebut, sabu yang dibawa ojol berinisial MR (35) pertama kali diambil dari kawasan di dekat kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Kami masih selidiki karena penerimanya kan enggak jelas walaupun nomor teleponnya ada, intinya sedang kami lidik," jelas Panji.
Panji membenarkan bahwa sabu itu dibungkus menggunakan mie instan dengan berat kurang lebih satu gram.
Kendati begitu, Panji enggan memberikan keterangan lebih lanjut ihwal pengiriman sabu tersebut.
"Saya enggak bisa ngomong, nanti kalau saya kasih tahu mereka tahu dong, masih lidik," pungkasnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News