TRIBUNSUMSEL.COM - Sholat subuh jam berapa sampai jam berapa, apakah masih bisa shalat subuh jam 5?
Sholat subuh termasuk dalam shalat 5 waktu yang hukumnya wajib bagi setiap individu muslim dan tidak dapat diwakilkan.
Tidak sedikit orang yang telat mengerjakan sholat subuh karena bangun kesiangan di pagi hari.
Lantas sholat subuh jam berapa sampai jam berapa, apakah masih bisa shalat subuh jam 5?
Batas waktu sholat subuh adalah dari terbitnya fajar sampai sebelum terbit matahari.
Hal ini didasarkan pada Hadist Rasulullah SAW riwayat Muslim:
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ فَأَمْسِكْ عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ
“Waktu sholat shubuh adalah dari terbitnya fajar sampai sebelum terbit matahari. Maka apabila matahari sudah terbit, berhentilah dari shalat karena matahari itu terbit di antara dua tanduk setan.” (HR Muslim)
Al-Hajah Duriyah Al-Itah dalam kitabnya Fiqh Al-Ibadat fi Al-Madzhab Al-Syafi’i, hlm. 1/237, menerangkan:
والفجر فجران: الفجر الكاذب، وهو الفجر الممتد من الأفق صاعداً إلى الأعلى وسط السماء مستطيلاً بشكل خط وسط السماء يشبه ذنب السرحان (أي الذئب) وتعقبه ظلمة وحقيقته نجوم مجتمعة تظهر قبل الفجر الصادق، أو ما يسمى بالمجرة، ولا يتعلق بالفجر الكاذب حكم في صلاة أو صيام. والفجر الثاني هو الفجر الصادق، سمي كذلك لدلالته على وجود النهار، ويكون نوره مستطيراً منتشراً عرضاَ في الأفق، والأحكام كلها متعلقة بهذا الفجر.
“Fajar ada dua. Pertama, fajar kadzib yaitu fajar yang memanjang dari cakrawala (ufuk)… yang muncul sebelum fajar shadiq. Fajar kadzib tidak berkaitan dengan hukum apapun dalam shalat atau puasa. Kedua, fajar shadiq, disebut demikian karena ia menjadi petunjuk adanya siang. Dan cahayanya menyebar melebar di ufuk. Seluruh hukum (shalat dan puasa) berkaitan dengan fajar ini.”
Cara Menentukan Waktu Shalat Subuh
Ustadz Abdul Sholat dalam sebuah forum tanya jawab dalam video berdurasi total hampir 19 menit, diunggah oleh kanal youtube TAMAN SURGA.NET dilansir dari BangkaPos menjelaskan batas jam pengerjaan waktu shalat subuh.
Menurut penjelasan Ustadz Abdul Shomad, diketahui bahwa batas pengerjaan dan waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq.
Sementara untuk mengetahui waktu syuruq, bisa ditentukan dari waktu magrib di masing-masing daerah.
"Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq," ujar UAS.
Diterangkan oleh UAS, cara mengukur waktu syuruq atau isyraq yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.
UAS kemudian memberikan gambaran dengan mengambil waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan waktu seperti saat video tersebut diambil.
Ketika itu, waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.
Dengan demikian, setelah dikurangi 15 menit maka waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.
Jadi, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB) subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis.
"Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,"
"Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq. Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis," tegas UAS.
Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan UAS dalam video ini, jika seseorang terbangun pada pukul 5.00 WIB maka masih masuk waktu pengerjaan shalat subuh dan bisa menunaikan sholat subuh
UAS menganjurkan untuk tidak langsung mengerjakan shalat shubuh.
Akan tetapi mengerjakan sholat sunnah qabliyah terlebih dahulu.
Baru selanjutnya mengerjakan shalat subuh setelah iqamah.
Sementara untuk pengerjaan shalat sunnah isyraq, disebutkan UAS baru bisa dikerjakan 15 menit setelah waktu syuruq.
Sebagai contoh di Kota Tanjung Pinang dalam waktu seperti gambaran di atas, maka pengerjaan shalat isyraq dikerjakan pada pukul 06.05 WIB.
"Boleh shalat isyraq itu, 15 menit setelah syuruq. Syuruq matahari terbit,”
"Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50. Tambah 15 menit baru boleh shalat isyraq jam 6.05,” jelas UAS.
Niat dan Tata Cara Sholat Subuh
Niat Sholat Subuh
Nah, berikut bacaan niat hingga tata cara Sholat Subuh sendirian maupun berjamaah.
Sholat subuh merupakan ibadah wajib yang dilakukan oleh setiap umat Islam.
Ibadah tersebut, dapat dikerjakan secara sendiri maupun berjamaah. Pastikan adab dan niatnya.
Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:
"Ushallii fardlash shub-hi rak ataini mustaq bilal qiblati adaa-an (ma'muman/imaman) lilla - hi ta'aalaa."
Artinya:
"Aku menyengaja shalat fardlu subuh dua raka'at menghadap qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah".
Baca juga: Sholat Dzuhur Jam Berapa Sampai Jam Berapa, Bolehkah Sholat Dzuhur Jam 2 Siang? Lengkap Niat
Tata Cara Sholat Subuh
1. Niat Sholat Subuh
Sebelum takbiratul ikhram, silahkan berdiri tegak menghadap kiblat sambil mengukuhkan niat shalat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah shalat karena Allah SWT.
2. Takbiratul Ikhram
Takbiratul ikhram merupakah rukun Sholat.
Adapun yang dimaksud dengan takbiratul ikhram adalah membaca atau mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), bukan mengangkat kedua tangan.
Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya sunnah, tidak wajib.
Setelah selesai takbiratul ikhram (mengucapkan "Allahu Akbar").
Kemudian meletakkan telapak tangan kanan di atas pungguh telapak tangan kiri, keduanya tepat di atas dada atau ulu hati.
3. Membaca Doa Iftitah
Doa Iftitah adalah doa yang dibaca ketika shalat, antara takbiratul ihram raka'at pertama dan ta’awudz sebelum membaca surat Al Fatihah.
Adapun hukum membaca doa iftitah dalam Sholat adalah Sunnah.
4. Membaca Surat Fatihah
Setelah selesai membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Fatihah.
Membaca surat Al-Fatihah merupakan Rukun sholat pada setiap raka'at, baik itu sholat fardhu maupun sholat sunnah. Jadi, ini wajib dibaca.
5. Membaca Surat atau Ayat-ayat tertentu dari Al-Qur'an
Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihan dan Amin, kemudian membaca ayat pendek atau surat Al-Qur'an.
6. Ruku' disertai Tuma'ninah
Membaca bacaan ketika ruku'.
7. I'tidal
Setelah selesai ruku', kemudian I'tidal, yaitu bangkit dari ruku' sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca:
(Samiallahulimanhamida)
8. Sujud disertai dengan Tuma'ninah
9. Duduk diantara Dua Sujud disertai dengan Tuma'ninah
10. Sujud Kedua
Untuk sujud kedua cara dan bacaannya sama seperti halnya sujud pertama, yaitu:
(Subhanna robbial akla wabihamdi) Dibaca 3 kali
11. Duduk Tasyahud (Tahiyyat) Akhir
Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat. Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka shalatnya batal.
12. Mengucapkan Salam
Tata cara salam :
- Mengucap salam seraya telunjuk jari kanan di tarik kembali dan menoleh ke arah kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang.
- Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh ke arah kiri hingga pipi kiri kelihatan dari belakang.
Mengucapkan salam merupakan satu di antara rukun sholat.
Demikian artikel Sholat Subuh Jam Berapa Sampai Jam Berapa, Apakah Masih Bisa Shalat Subuh Jam 5?
Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com