Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Keluarga dari Zhang Zhi Jie, pebulutangkis asal China yang meninggal dunia dalam ajang AJC di Yogyakarta mengungkap kesedihannya.
Bahkan diungkap dalam media China, 163.com, saudari Zhang Zhi Jie mengungkap rasa kecewa pada tim medis yang tak sigap memberikan pertolongan pertama pada sang atlet.
Saudari Zhang Zhi Jie bahkan telah memposting lima pesan berturut-turut di akun sosial pribadinya mempertanyakan soal penyelenggaran acara dan tim medis.
"Dia baru berusia 17 tahun. Anda bilang segera menyelamatkannya. Anda mengatakan kondisi medis setempat. Sayang sekali tapi masih banyak yang tidak bisa menerimanya," katanya.
"Apakah anak-anak kami dibiarkan bermain di tempat yang penyelamatannya tidak tepat waktu dan tingkat medisnya tidak memenuhi standar?," dikutip dari 163.com oleh Tribunnews Sport.
Zhang Zhi Jie sendiri meninggal setelah sempat mengalami kejang-kejang di lapangan.
Kematian pebulutangkis usia 17 tahun itu sangat disesalkan.
"Dia kejang-kejang sesaat setelah jatuh di lapangan. Hampir semua orang di lokasi kejadian kebingungan
pelatih pun turun ke laangan mengecek kedaaan dan mengetahui keadaannya serius lalu memanggil medis," ujarnya.
Ditulis oleh media itu bahwa staf medis datang terlambat ke lokasi kejadian.
Sepak Terjang Zhang Zhi Jie
Zhang Zhi Jie mrupakan pebultangkis yang masih dalam kategori Junior.
Hal tersebut lantaran Zhang Zhi Jie rupanya masih berusia 17 Tahun.
Dikutip dari laman resmi BWF, Remaja kelahiran 30 Januari 2007 ini dikenal sebagai salah satu tunggal putra potensial China, sejumlah prestasi berhasil ia raih.