Namun sayangnya nyawa Zhang tak terselamatkan. Dia meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB.
"Zhi Jie sedang memainkan pertandingan penyisihan grup melawan Jepang ketika dia pingsan dan dirawat oleh dokter turnamen dan tim medis. Dia dibawa dengan ambulans siaga dalam waktu kurang dari dua menit untuk dilarikan ke rumah sakit," demikian tulis pernyataan bersama
"Dia meninggal di pukul 23.20 WIB," sambungnya.
4. Meninggal di Usia 17 Tahun
Zhang Zhi Jie merupakan pebulutangkis masa depan Negeri Tirai Bambu.
Dia merupakan atlet yang lahir 30 Januari 2007, alias baru berusia 17 tahun.
Namun sayangnya, ibarat bunga yang layu sebelum berkembang, dia sudah harus mengakhiri perjalanannya sebagai atlet bulutangkis untuk selama-lamanya di Yogyakarta.
5. Keluarga Soroti
Media China, 163.com menulis bahwa Zhang Zhi Jie kejang-kejang di lapangan.
Kematian pebulutangkis usia 17 tahun itu sangat disesalkan.
"Dia kejang-kejang sesaat setelah jatuh di lapangan. Hampir semua orang di lokasi kejadian kebingungan
pelatih pun turun ke laangan mengecek kedaaan dan mengetahui keadaannya serius lalu memanggil medis," ujarnya.
Ditulis oleh media itu bahwa staf medis datang terlambat ke lokasi kejadian.
Ditulis media itu bahwa saudari Zhang Zhi Jie telah memposting lima pesan berturut-turut di akun sosial pribadinya mempertanyakan soal penyelenggaran acara dan tim medis.
"Dia baru berusia 17 tahun. Anda bilang segera menyelamatkannya. Anda mengatakan kondisi medis setempat. Sayang sekali tapi masih banyak yang tidak bisa menerimanya," katanya.
"Apakah anak-anak kami dibiarkan bermain di tempat yang penyelamatannya tidak tepat waktu dan tingkat medisnya tidak memenuhi standar?" katanya.