Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Penyebab pesawat Boeing 737 MAX 8 Korean Air terjun bebas sejauh 8 KM dalam waktu 15 Menit terungkap.
Ternyata Pesawat Korean Air mengalami turbulensi hebat lantaran sistem presurisasi-nya rusak.
Dilansir dari Media Korea, Korea JoongAng Daily disebutkan jika pesawat mengalami kerusakan sekitar 50 menit setelah lepas landas.
Pesawat Korean Air awalnya berangkat dari Bandara Internasional Incheon dengan 125 penumpang pada sekitar pukul 16:45 waktu setempat pada tanggal 22 Juni.
Namun tak lama sekitar pukul 19.40, pesawat menampilkan peringatan mengenai kerusakan pada sistem presurisasi pesawat Boeing 737 Max 8.
Sistem presurisasi pesawat berfungsi untuk mengatur tingkat tekanan di dalam pesawat.
Data dari situs pelacak penerbangan Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat tersebut turun sekitar 26.900 kaki atu 8.199 dalam waktu sekitar 15 menit.
Akibatnya, 15 penumpang dari 125 mengatakan mereka menderita hiperventilasi atau nyeri pada gendang telinga.
Sementara 13 penumpang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena cedera dan luka luka.
Sampai berita ini dibuat, tidak ada korban yang mengalami luka parah.
Penerbangan dilanjutkan pada pagi hari kemarin dengan pesawat berbeda, sekitar 19 jam setelah jadwal keberangkatan awal.
Juru bicara Korean Air mengatakan, pihak maskapai masih menyelidiki penyebab insiden turbulensi itu.
Beberapa penumpang, yang tiba pada pukul 12.24 waktu setempat di Bandara Internasional Taichung, mengatakan bahwa mereka merasa sangat ketakutan.
Kepada Taipei Times, mereka mengaku tidak akan bepergian dengan pesawat untuk sementara waktu.
Seorang penumpang bernama Tseng mengatakan, anak-anak di dalam pesawat menangis ketika masker oksigen dilepaskan.
Dia takut pesawat akan jatuh ke tanah.
Apa Arti Sistem pressurisasi?
Sistem pressurisasi atau Cabin pressurization control system adalah sebuah sistem yang mengontrol tekanan udara pada cabin yang secara otomatis mengendalikan sistem pesawat terbang yang mengontrol tekanan udara pada cabin yang secara otomatis mengendalikan sistem pesawat terbang yang terkait dengan tekanan cabin dan tingkat perubahan tekanan (rate of climb).
Sehingga sistem itu meringankan kinerja pilot dan kesalahan kontrol tekanan yang terjadi akibat human error pun dapat diminimalisir.
Maka dikarenakan pentingnya cabin pressurization control system diperlukan proses perawatan dan troubleshooting apabila terjadi kerusakan dan kegagalan sistem.
Sistem ini menggunakan beberapa komponen yaitu cabin pressure controller yang memiliki pressure transducer sebagai sensor tekanan pada cabin dengan pengaturan flight altitude maksimal 8.000 ft.
Komponen ini memberikan umpan balik sinyal kepada outflow valve sebagai aktuasi pengontrol tekanan pada cabin.
Detik-detik Pesawat Terjun Bebas
Sebelumnya, video pesawat Boeing 737 MAX 8 Korean Air yang alami tubulensi hebat viral di media sosial.
Mengerikannya lagi, pesawat asal Korea itu bahkan terjun bebas 8 km dalam kurun waktu 15 menit hingga membuat sejumlah penumpangnya cedera dilansir dari akun instagram @lambe_turah, Selasa (25/6/2024).
Dalam unggahan tersebut memperlihatkan keadaan di dalam pesawat saat mengalami turbulensi.
Saat itu para penumpang tampak sangat tegang lantaran berada di pesawat yang terjun bebas 8 km dalam kurun waktu 15 menit.
Bahkan terdengar sedikit teriakan penumpang yang ketakutan.
Para penumpang juga memakai masker oksigen untuk membantu pernafasan karena tekanan udara yang terjadi.
Meski demikian, seluruh penumpang termasuk awak pesawat dan pilot tetap tenang menghadapi situasi turbulensi itu.
Penumpang juga sangat tertata rapi keluar dari pesawat tersebut setelah mendarat.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Boeing 737 MAX 8 Korean Air Alami Turbulensi, Terjun Bebas 8 KM Selama 15 Menit
Sejumlah netizen yang mengetahui hal tersebut sontak ramai berkomentar.
Tak sedikit yang justru memuji pilot serta seluruh penumpang lantaran sangat tenang menghadapi situasi tersebut.
"Pilotnya termasuk hebat, pesawat terjun bebas, masih selamat, ga ada korban jiwa, korban luka ringan 15 orang ".
"Bisa setenang ini yaa... Kalo di Indonesia mgkn semua lgsg tobat dan inget tuhan, bisa jadi yg satu baca surat Yasin, satunya bertakbir, satunya dzikir kenceng2... Semoga semua penumpang selamat ".
"Memang tahun ini cuacanya bener2 ekstrim. Uda bbrp kali terbang dr awal tahun sampe skrg, selalu turbulence di atas. Mana masih banyak kegiatan pp luar kota pake pesawat lagi banyak2 berdoa aja".
"Hebat gak ada yg panik kalo di konoha udha ada itu orang-orang SDM rendah teriak2 gak jelas jerit2 bikin suasana jadi riuh",.
"1 menit aja tensi udh tembus 200, apalagi 15 menit".
"Aku pernah begini naek SQ dari Korea ke singapore, jenis pesawatnya sama, turbulence bener2 turun bgt dr ketinggian brp smpe ke ketinggian brp, asli takut bgt wktu itu, mana lagi sendirian wktu itu jalannya udah mikir yg ngga2, sama banyak2 berdoa. Alhamdulillah masih dikasih selamat sm Allah. Semenjak itu jd takut naek boeing" ungkap beberapa netizen.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News