"Orangnya pendiam. Kalau berteman tidak banyak omong," katanya.
"Tidak tau kalau dia ada musuh atau ada masalah, kami juga tidak menaruh curiga pada siapa-siapa. Ya semoga bisa terungkap," ujarnya.
Setelah diotopsi oleh dokter forensik, rencananya keluarga langsung membawa jasad Nicky ke rumah duka Nirwana di kawasan Talang Buruk untuk di kremasi.
"Langsung dibawa ke rumah di Talang Buruk mau dikremasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, awal jenazah Nicky Pardede ditemukan yakni oleh pemancing di perairan Sungai Musi dekat Jembatan Musi IV Palembang, Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Jenazahnya sempat tak dikenali karena tidak ditemukan sama sekali identitas di tubuhnya.
Hanya ada beberapa tato yang dijadikan petunjuk menemukan identitasnya.
Belakangan, terungkap korban diketahui bernama Nicky Pardede (23) warga Babatan Saudagar, Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Korban juga merupakan seorang keturunan tionghoa.
Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang dr Indra Nasution mengatakan, ditemukan luka memar pada tangan dan kaki korban, namun ia tidak bisa memastikan apakah mayat tersebut adalah korban pembunuhan.
"Kami hanya melakukan pemeriksaan luar. Lukanya memar di tangan dan kaki," katanya.
Dokter Indra juga menambahkan pada kaki sebelah kanan mayat terdapat rantai yang diikatkan ke karung yang berisi batu dan sandal korban.
"Rantai itu jadi pemberat jenazah. Kakinya dirantai tergembok kemudian diikat ke karung yang isinya batu dan sandal," katanya.
Korban diperkirakan hanyut dari lokasi tertentu sebelum ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal dunia.
"Penemuannya memang di kawasan Boom Baru tapi lokasi jatuh atau tenggelamnya pasti dari lokasi yang berbeda, " tandasnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel