Saat itu Noni juga menemukan barang-barang milik istrinya di area perkebunan Botto Sumerreng itu.
"Suami korban mulai curiga, karena barang barang milik korban ditemukan di area perkebunan," kata Fendy Topan, salah satu kerabat, Jumat (7/6/2024).
Penjelasan polisi
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Sidap, AKP Suwardi saat dikonfirmasi.
Menurutnya, korban sempat dinyatakan hilang oleh suaminya sebelum akhirnya ditemukan telah meninggal dunia.
Dengan kondisi tubuh korban sudah berada di dalam perut ular piton.
"Benar, sang korban meninggal dunia karena ditelan ular piton," kata AKP Suwardi kepada Tribun-Timur.com.
Farida meninggalkan rumahnya dengan maksud ingin berkebun, tetapi hingga malam hari, korban tak kunjung pulang.
Baca juga: Sosok Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon akan Didampingi Otto Hasibuan
Suami tak menaruh curiga lantaran mengira korban pergi ke rumah saudaranya.
Namun, hingga pagi hari korban tak kunjung pulang ke rumah.
"Awalnya sang suami (Noni) korban tidak menaruh curiga. Dia kira istrinya pergi ke rumah saudara atau kerabatnya setelah pulang dari kebun," ujar AKP Suwardi.
Akhirnya, Noni (55) mulai khawatir dan langsung menghubungi saudaranya untuk menanyakan keberadaan sang istri.
Kendati demikian, rupanya sang korban juga tidak ada di rumah saudaranya.
"Pada akhirnya, sang suami berinisiatif cari korban di kebunnya," katanya.
Sesampai di kebun, Noni ternyata hanya menemukan barang bawaan korban.
Noni yang semakin khawatir dengan kondisi sang istri, akhirnya memutuskan meminta pertolongan warga sekitar untuk mencari keberadaan korban di dalam kebun.
Warga pun bergegas menelusuri kebun tersebut dan menemukan seekor ular dengan perut yang besar.
"Melihat ular dengan kondisi perut membesar, warga kemudian menangkap ular piton itu dan membelah perutnya," jelasnya.
Setelah dikeluarkan dalam tubuh piton, jenazah korban kemudian diantar ke rumah duka di Pangkajenne, Kabupaten Sidrap, untuk dimakamkan.
(*)
Baca berita lainnya di google news