TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencanangkan gerakan bedah rumah se Sumsel dan gerakan sanitasi serentak se Sumsel tahun 2024.
Tercatat, sebanyak 8.391 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Sumsel akan dibedah guna menjadi layak.
"Untuk bedah rumah ada 8.391 se Sumsel dan untuk sanitasi 6.811 se Sumsel," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat Ceremonial Bedah RTLH dan Penyerahan Alat Sanitasi di Gang Kaleng, Plaju, Senin (3/6/2024).
Menurutnya, untuk progresnya sudah 80 persen. Anggarannya dari APBN, APBD provinsi, kabupaten/kota, Baznas, CSR dari BUMN dan BUMD.
"Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah. Kalau diadakan serentak jadi lebih fokus dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya.
Baca juga: Dinas PUPR Sumsel Dukung Iuran Tapera, Sebut Kebutuhan Rumah di Sumsel Capai 340.256 Unit
Menurutnya, untuk percepatan proses maka Pemperov Sumsel juga bekerjasama dengan Kodam II Sriwijaya, agar lebih cepat dan terkoordinir sehingga masyarakat bisa merasakan hasilnya.
Sementara itu Rachmadi warga Gang Kaleng, Plaju yang rumahnya dibedah mengatakan, bahwa ia tidak menyangka rumahnya masuk di program bedah rumah.
"Tentunya saya dan keluarga senang, ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Saya sudah tinggal puluh tahun di sini bersama keluarga, kalau sekarang tinggal sama istri dan dua orang anak," kata Rachmadi.
Pria yang sudah berusia 43 tahun ini mengatakan, bahwa rumahnya ini sebelumnya banyak bocor, kerjanya sebagai buruh hanya cukup untuk makan.
"Untuk pembangunannya hanya butuh 18 hari, dikerjakan oleh enam pekerja. Untuk luasan kalau berdasarkan aturannya 4x5 meter persegi tapi tanah saya memang kecil jadi luasanya 3x6 meter persegi," katanya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel